Pemain Top Menghadapi Tantangan Berat di Liga Arab Saudi
Pemain-pemain papan atas seperti Jordan Henderson dan Neymar menghadapi tantangan berat saat berkompetisi di Liga Arab Saudi. Akibatnya, mereka memutuskan untuk meninggalkan liga tersebut.
Saat ini, Jordan Henderson telah bergabung dengan Ajax, sedangkan Neymar memilih untuk kembali ke klub asalnya, Santos. Mereka harus menerima kenyataan kehilangan penghasilan besar yang telah mereka peroleh selama bermain di Arab Saudi.
Kesulitan yang Dihadapi Para Pelatih di Liga Arab Saudi
Tidak hanya para pemain yang mengalami kesulitan di Liga Arab Saudi, tetapi beberapa pelatih juga menghadapi kegagalan.
Salah satu pelatih yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Steven Gerrard. Di bawah ini, kami akan menyajikan lima pelatih ternama yang tidak berhasil di Liga Arab Saudi.
Steven Gerrard: Dari Klub Eropa ke Liga Arab Saudi
Setelah dipecat dari Aston Villa, Gerrard memilih untuk menjauh dari perhatian publik dengan menerima tawaran dari klub Arab Saudi, Al-Ettifaq. Di klub ini, ia jelas mendapatkan imbalan finansial yang cukup besar.
Di Al-Ettifaq, Gerrard memiliki dua mantan rekan satu timnya di Liverpool, yaitu Jordan Henderson dan Georginio Wijnaldum. Namun, Henderson tidak bertahan lama dan memilih untuk pindah ke Ajax, sementara Wijnaldum tidak menunjukkan performa yang sama seperti sebelumnya.
Selama satu musim penuh kepemimpinannya, Gerrard berhasil membawa klub tersebut finis di posisi keenam. Sayangnya, prestasi tim mengalami penurunan yang signifikan pada tahun kedua kepemimpinannya.
Ia akhirnya meninggalkan jabatannya sebagai manajer setelah hanya meraih satu kemenangan dan tujuh kekalahan dari sebelas pertandingan liga terakhir. “Terkadang segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, namun fondasi kukuh yang dia bantu bangun akan menjamin masa depan cerah dalam jangka panjang,” ungkap presiden klub Al-Ettifaq, Samer Al Misehal.
Lebih lanjut, ia menambahkan, “Dia mengubah klub menjadi lebih baik dan itu tidak akan pernah terlupakan. Keputusan ini, dibuat dengan rasa saling menghormati dan kesepakatan adalah demi kepentingan terbaik Steven dan klub saat kami bergerak maju.”
Pelatih Lainnya yang Gagal di Liga Arab Saudi
Pemain asal Kroasia yang memiliki banyak pengalaman ini mengambil alih posisi pelatih di Al-Ittihad setelah kepergiannya dari West Ham pada tahun 2018. Pada waktu itu, perhatian terhadap Liga Pro Saudi masih sangat rendah. Dia hanya mampu bertahan selama beberapa bulan di sana karena tim yang dilatihnya mengalami kesulitan dan terjebak di papan tengah klasemen.
Pada musim panas 2023, Bilic kembali ke Arab Saudi untuk melatih Al Fateh, sebuah tim yang kurang dikenal di liga tersebut. Tim ini tidak memiliki banyak pemain bintang, dengan Cristian Tello, mantan pemain sayap Barcelona, menjadi salah satu nama paling terkenal di dalam skuad.
Istilah “gagal” mungkin terdengar terlalu tajam untuk menggambarkan performa Nuno Espirito Santo di Arab Saudi. Setelah menjalani masa tugas yang singkat dan kurang memuaskan di Tottenham, Nuno berhasil bangkit kembali dengan membawa Al-Ittihad meraih gelar Liga Pro Saudi pada musim 2022/2023.
Mantan pelatih Lyon, Marseille, dan AS Roma ini kini menukangi Al Nassr dan berhasil mengontrak Ronaldo. Sayangnya, ia tidak mampu menyelesaikan satu musim penuh. Garcia dipecat ketika Al Nassr berusaha memperkuat tim dengan mendatangkan pemain-pemain seperti Marcelo Brozovic, Sadio Mane, dan Aymeric Laporte.
Informasi ini diperoleh dari Planet Football.
Tantangan Berat yang Dihadapi Pemain Top di Liga Arab Saudi
Pemain-pemain papan atas seperti Jordan Henderson dan Neymar memang dihadapkan pada tantangan berat saat bermain di Liga Arab Saudi. Meskipun memiliki kualitas yang tidak diragukan, adaptasi terhadap lingkungan, budaya, dan gaya permainan yang berbeda bisa menjadi hambatan bagi banyak pemain.
Di Liga Arab Saudi, pemain harus berjuang melawan cuaca panas yang kadang bisa menjadi kendala dalam bermain sepak bola yang intens. Selain itu, gaya permainan yang lebih teknis dan taktis di Eropa mungkin berbeda dengan gaya fisik dan agresif yang lebih umum ditemui di liga Arab. Oleh karena itu, pemain top harus memiliki kesiapan mental dan fisik yang baik untuk bisa bersaing di kompetisi tersebut.
Selain itu, faktor budaya juga bisa memengaruhi performa pemain. Adaptasi terhadap aturan, norma, serta tekanan yang berbeda di lingkungan baru juga menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan. Neymar dan Henderson mungkin merasa sulit untuk beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan di Liga Arab Saudi, sehingga memilih untuk meninggalkan liga tersebut dan kembali ke klub asal mereka.
Pelatih Bergengsi yang Gagal di Liga Arab Saudi
Selain para pemain, pelatih-pelatih ternama juga tidak luput dari kesulitan saat melatih di Liga Arab Saudi. Meskipun memiliki reputasi yang solid, beberapa pelatih ternama juga harus menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mengelola tim di kompetisi yang berbeda dengan apa yang biasa mereka hadapi.
Steven Gerrard, meskipun memiliki pengalaman bermain yang gemilang, harus menghadapi tekanan sebagai pelatih di Al-Ettifaq. Meskipun awalnya berhasil membawa klub finis di posisi yang memuaskan, namun performa tim menurun pada musim berikutnya dan Gerrard akhirnya memutuskan untuk meninggalkan klub tersebut. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya menyesuaikan diri dengan tuntutan permainan dan harapan di Liga Arab Saudi.
Pelatih lain seperti Slaven Bilic juga mengalami kesulitan dalam mencari kesuksesan di Liga Arab Saudi. Meskipun memiliki pengalaman yang luas, tantangan dalam mengelola tim yang berbeda secara budaya dan taktis bisa menjadi penghalang dalam meraih hasil yang diinginkan.
Dalam sepak bola, adaptasi dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru sangatlah penting. Faktor-faktor seperti budaya, cuaca, dan gaya permainan yang berbeda bisa menjadi ujian bagi para pemain dan pelatih top yang berkompetisi di liga-liga yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan sepak bola global, tantangan untuk sukses di lingkungan yang berbeda semakin meningkat. Para pemain dan pelatih top harus mampu menghadapi segala rintangan tersebut dengan kepala dingin dan kemauan kuat untuk terus belajar dan berkembang.