Liputan6.com, Jakarta Al Nassr dan Persib Bandung dipastikan akan tampil sebagai kontestan di AFC Champions League Two 2025/2026. Kedua klub raksasa dari berbeda benua ini telah berhasil mengamankan tiket untuk berkompetisi di ajang antarklub bergengsi Asia.
Kehadiran Al Nassr dengan megabintang Cristiano Ronaldo dan Persib Bandung sebagai kebanggaan sepak bola Indonesia tentu mencuri perhatian. Banyak penggemar yang penasaran apakah kedua tim ini memiliki peluang untuk saling berhadapan di lapangan hijau.
Meskipun sama-sama berlaga di kompetisi ACL Two, terdapat regulasi dan format turnamen yang menentukan kemungkinan pertemuan mereka. Sistem pembagian wilayah menjadi faktor kunci yang mempengaruhi peluang duel antara kedua tim.
Format kompetisi yang diterapkan AFC memberikan dinamika tersendiri dalam menentukan lawan-lawan yang akan dihadapi. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana peluang realistis pertemuan kedua tim besar ini bisa terwujud.
Antusiasme tinggi dari penggemar sepak bola Asia terhadap kemungkinan duel ini sangat wajar mengingat kaliber kedua tim. Namun, realitas format turnamen memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang kemungkinan tersebut.
Analisis mendalam tentang struktur kompetisi menjadi kunci untuk memahami skenario pertemuan yang mungkin terjadi. Faktor geografis dan pembagian zona akan menjadi penentu utama dalam dinamika ini.Al Nassr telah mengonfirmasi keikutsertaan mereka sebagai salah satu peserta di AFC Champions League Two musim 2025/2026. Klub dari Riyadh ini meraih tiket setelah menempati posisi ketiga dalam klasemen akhir Liga Arab Saudi 2024/2025.
Pencapaian tersebut secara otomatis mengamankan slot mereka untuk tampil di kancah kompetisi antarklub Asia. Liga Arab Saudi memiliki alokasi empat tim untuk berbagai tingkatan kompetisi Asia pada musim mendatang.
Tiga tim dengan peringkat teratas akan mendapat kesempatan berlaga di ACL Elite yang merupakan kasta tertinggi. Sementara itu, satu tim sisanya akan memperjuangkan prestasi di ACL Two sebagai divisi kedua.
Al Nassr menjadi representasi tunggal dari liga domestik mereka di tingkat kompetisi yang lebih rendah ini. Kehadiran mereka tentunya akan menambah prestise dan daya tarik kompetisi secara keseluruhan.
Berdasarkan pembagian geografis yang ditetapkan AFC, klub besutan Stefano Pioli ini akan berkompetisi di Wilayah Barat. Penempatan ini sesuai dengan letak geografis Arab Saudi yang berada di kawasan Asia Barat.
Kehadiran tim yang diperkuat Cristiano Ronaldo ini diprediksi akan mengundang perhatian besar dari media dan penggemar. Wilayah Barat akan mendapat sorotan ekstra berkat partisipasi klub berbintang tersebut.Persib Bandung berhasil mengamankan tempat di fase grup AFC Champions League Two 2025/2026 setelah perjuangan panjang. Tim yang dijuluki Pangeran Biru ini harus melewati babak play-off yang penuh tekanan untuk meraih tiket emas tersebut.
Laga penentu berlangsung melawan wakil Filipina, Manila Digger FC, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Persib. Pertandingan crucial ini digelar pada 13 Agustus 2025 di hadapan ribuan bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Kemenangan bersejarah tersebut tidak hanya membawa kebanggaan bagi klub, tetapi juga untuk sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Persib kini menjadi satu-satunya wakil Tanah Air yang akan tampil di kompetisi bergengsi ini.
Status sebagai juara Liga 1 memberikan hak kepada Persib untuk mewakili Indonesia di ACL Two. Kuota yang dialokasikan untuk Indonesia hanya satu tim, sehingga tanggung jawab besar berada di pundak skuad Roberto Alves.
Sebagai representasi dari Asia Tenggara, Persib Bandung akan menjalani kompetisi di Wilayah Timur. Pembagian ini mengikuti peta geografis yang telah ditetapkan oleh AFC untuk memudahkan pelaksanaan turnamen.
Tantangan berat menanti Maung Bandung di fase grup nanti mengingat kualitas kompetisi yang sangat tinggi. Mereka harus siap menghadapi tim-tim kuat dari berbagai negara di kawasan Asia Timur dan Tenggara.AFC Champions League Two 2025/2026 akan diikuti oleh total 32 tim yang akan bertarung di babak penyisihan grup. Struktur kompetisi secara fundamental membagi peserta menjadi dua wilayah geografis utama.
Wilayah Barat dan Wilayah Timur masing-masing akan menampung 16 tim yang kemudian terbagi ke dalam empat grup. Sistem pembagian ini dirancang untuk efisiensi logistik dan mengurangi biaya perjalanan antar tim.
Implikasi terbesar dari format ini adalah ketidakmungkinan pertemuan tim lintas wilayah di babak grup. Al Nassr yang berada di Wilayah Barat tidak akan berhadapan dengan Persib Bandung dari Wilayah Timur dalam fase awal.
Kedua tim akan bersaing di zona masing-masing hingga mencapai tahapan tertentu dalam kompetisi. Mereka akan menghadapi lawan-lawan dari wilayah geografis yang sama selama babak penyisihan grup berlangsung.
Satu-satunya kesempatan bagi Al Nassr dan Persib Bandung untuk saling berhadapan adalah di babak gugur (knockout stage). Pertemuan ini baru memungkinkan jika kedua tim berhasil melaju hingga tahap final kompetisi.
Pertandingan final biasanya diselenggarakan di venue netral yang telah ditentukan sebelumnya oleh AFC. Format ini memungkinkan pertemuan lintas wilayah untuk pertama kalinya dalam turnamen, menciptakan kemungkinan duel impian antara kedua tim raksasa tersebut.