Alasan IBL Pertahankan Format Kandang-Tandang di Musim 2026

IBL Umumkan Format Musim 2026 dengan Tetap Prioritaskan Kandang-Tandang

Liputan6.com, Jakarta – Indonesia Basketball League (IBL) telah mengumumkan format yang akan dipakai untuk musim 2026. Meskipun ada beberapa perubahan, salah satunya adalah jumlah tim yang berkurang dari 14 menjadi 11 tim, namun sistem kandang-tandang akan tetap dipertahankan oleh IBL di musim yang baru.

Perubahan Format

Dalam pengumuman resmi akhir pekan kemarin, IBL memastikan musim 2025 diikuti oleh 11 tim saja. Beberapa tim seperti Prawira, Bima Perkasa, dan Bali United tidak lagi ikut serta dalam kompetisi tersebut. Selain itu, sistem best of five untuk pertama kalinya akan diterapkan sejak babak semifinal.

Alasan Dipertahankannya Sistem Kandang-Tandang

Pertahannya sistem kandang-tandang sejak musim reguler mendapat pertanyaan dari fans bola basket. Beberapa klub menyuarakan keberatan karena beban finansial semakin berat dengan sistem ini. Namun, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengungkapkan bahwa mayoritas klub mendukung sistem kandang-tandang.

“Lebih banyak klub yang setuju dengan sistem kandang-tandang. Kami menghormati semua masukan dari klub. Prinsipnya sistem ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan yang lebih baik kepada semua, baik tim maupun liga secara keseluruhan,” ujar Junas.

Junas juga menegaskan bahwa sistem kandang-tandang memberikan potensi pemasukan tambahan bagi klub melalui penjualan tiket pertandingan dan merchandise. Menurutnya, jika tidak ada sistem kandang-tandang, potensi pemasukan klub akan berkurang drastis.

Mundurnya Bali United dan Bima Perkasa

Meskipun terjadi pengurangan jumlah tim, mundurnya Bali United dan Bima Perkasa bukan disebabkan oleh ketidaksetujuan terhadap sistem kandang-tandang. Junas menjelaskan bahwa kedua klub tersebut mengalami permasalahan internal yang menyebabkan mereka tidak dapat berpartisipasi dalam IBL 2025.

“Kami telah berkomunikasi dengan pihak klub yang mundur, dan mereka tidak mempermasalahkan sistem kandang-tandang. Mereka memiliki masalah internal yang menjadi alasan utama dari keputusan mundur mereka,” tambah Junas.

Dengan pengumuman format baru untuk musim 2026, IBL berharap agar kompetisi ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi seluruh klub yang terlibat. Semoga dengan adanya sistem kandang-tandang, pertandingan akan semakin menarik dan meriah bagi para pecinta basket di Indonesia.

Strategi Tim-Tim untuk Menghadapi Format Baru

Dengan perubahan format kompetisi yang diumumkan oleh IBL untuk musim 2026, tim-tim yang akan berpartisipasi harus mempersiapkan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan baru ini. Pengurangan jumlah tim dapat berarti persaingan akan semakin ketat, sehingga tim-tim harus lebih fokus pada pembenahan internal dan peningkatan kualitas tim.

Beberapa tim mungkin akan mengubah taktik permainan mereka untuk menyesuaikan dengan format best of five yang akan diterapkan sejak babak semifinal. Hal ini membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik yang lebih dari para pemain, serta strategi yang matang dari pelatih dalam mengatur rotasi pemain dan taktik permainan.

Selain itu, sistem kandang-tandang yang dipertahankan oleh IBL juga akan mempengaruhi strategi tim dalam mengatur jadwal latihan dan pertandingan. Tim-tim akan lebih memperhatikan faktor kelelahan pemain akibat seringnya perjalanan antar kota untuk melakoni pertandingan tandang.

Dampak Positif Potensi Pemasukan Tambahan

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menyoroti potensi pemasukan tambahan bagi klub melalui sistem kandang-tandang. Penjualan tiket pertandingan dan merchandise di kandang dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi klub, terutama dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak pasti.

Selain itu, kehadiran penonton di stadion juga dapat menciptakan atmosfer yang lebih meriah dan mendukung bagi tim tuan rumah. Hal ini dapat memberikan motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal di hadapan pendukung setia mereka.

Dengan adanya potensi pemasukan tambahan ini, diharapkan klub-klub dapat lebih stabil secara finansial dan memiliki lebih banyak sumber daya untuk mengembangkan program pengembangan pemain dan infrastruktur klub secara keseluruhan.

Persiapan Mental dan Fisik Para Pemain

Masuknya musim 2026 dengan format baru juga menuntut persiapan mental dan fisik yang ekstra dari para pemain. Mereka harus siap menghadapi tekanan persaingan yang semakin ketat, serta tuntutan performa yang lebih tinggi di setiap pertandingan.

Latihan fisik yang intensif dan pemeliharaan kesehatan menjadi hal yang krusial bagi para pemain agar tetap dalam kondisi prima sepanjang musim. Selain itu, pengelolaan mental dan timbulnya rasa solidaritas di antara anggota tim juga akan menjadi faktor penentu dalam mencapai kesuksesan di musim yang akan datang.

Dengan persiapan yang matang dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terkait, diharapkan Indonesia Basketball League musim 2026 dapat menjadi ajang kompetisi yang semakin berkualitas dan mendebarkan bagi para penggemar bola basket di tanah air.