Keylor Navas Beruntung Gagal Pindah ke Manchester United
Pada musim panas 2015, Keylor Navas hampir saja bergabung dengan Manchester United dalam sebuah transfer yang akan melibatkan kiper David De Gea. Namun, nasib berkata lain saat dokumen transfer tidak sampai tepat waktu akibat kerusakan mesin faks. Hal ini membuat Navas tetap bertahan di Real Madrid.
Alih-alih merasa kecewa, Navas justru merasakan kelegaan yang mendalam hingga meneteskan air mata bahagia saat menyadari dirinya akan tetap berada di Madrid, yang sudah dianggapnya sebagai rumah.
Kelegaan Keylor Navas
Dalam wawancara dengan radio Spanyol Cadena COPE, kiper asal Kosta Rika itu mengungkapkan bahwa saat itu ia sempat berada di ruang tunggu bandara Barajas menunggu kepastian.
“Aku menangis malam itu saat tahu aku akan tetap tinggal, semua adalah akumulasi emosi. Aku tidak ingin pergi, Madrid adalah rumahku,” ujarnya.
Keuntungan bagi Kedua Pihak
Transfer yang batal ini nyatanya memberikan keuntungan besar bagi kedua pihak. Navas kemudian menjadi kiper utama Real Madrid saat klub tersebut mencatat sejarah dengan memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut pertama kali dalam lebih dari 40 tahun.
Selama kariernya di Real Madrid, Navas berhasil memenangkan 12 trofi termasuk tiga Liga Champions, empat Piala Dunia Antarklub, dan satu gelar La Liga.
Di sisi lain, David De Gea yang akhirnya tetap di Manchester United, tidak meraih kesuksesan Liga Champions, tetapi berhasil mengoleksi gelar FA Cup, Europa League, dan dua Piala Liga selama kariernya di United.
Melanjutkan Karier di Paris Saint-Germain
Navas kemudian meninggalkan Madrid pada 2019 untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain. Pada 2023, dia sempat menjajal Premier League ketika dipinjamkan ke Nottingham Forest.
Setelah meninggalkan PSG pada 2024, Navas melanjutkan karier ke Benua Amerika, dengan membela Newell’s Old Boys dan Pumas UNAM di Meksiko.
Sementara itu, De Gea meninggalkan Old Trafford pada 2023 karena kontraknya tidak diperpanjang. Setelah istirahat setahun, dia menerima tawaran dari wakil Italia, Fiorentina.
Hingga kini, De Gea sudah membela klub berbasis Firenze itu dalam 44 pertandingan.
Dengan keputusan yang berbuah kesuksesan bagi Navas dan De Gea, kisah transfer yang hampir terjadi pada 2015 itu telah membawa keduanya pada perjalanan karier yang menarik dan penuh prestasi.
Keylor Navas: Perjalanan Karier yang Penuh Prestasi
Keputusan Keylor Navas untuk tetap bersama Real Madrid setelah transfer ke Manchester United gagal pada 2015 membawa dampak besar bagi karier dan kesuksesannya sebagai seorang kiper. Selama bertahun-tahun bersama Los Blancos, Navas berhasil mempersembahkan prestasi gemilang bagi klub.
Dengan ketekunan dan dedikasi yang tinggi, Navas membantu Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions secara berturut-turut, sebuah prestasi yang sangat langka dalam dunia sepak bola. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat reputasi Navas sebagai salah satu kiper terbaik di dunia, tetapi juga meraih pengakuan dan penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa.
Selain itu, kepemimpinan dan ketenangan Navas di bawah mistar gawang telah menjadi aset berharga bagi Real Madrid selama bertahun-tahun. Kemampuannya dalam mengantisipasi serangan lawan, melakukan penyelamatan krusial, dan membawa timnya meraih kemenangan telah menjadikannya sebagai pilar utama dalam skuad Madrid.
David De Gea: Perjalanan Selanjutnya setelah Manchester United
Sementara itu, David De Gea, yang tetap setia bersama Manchester United setelah gagalnya transfer ke Real Madrid pada tahun yang sama, juga telah menorehkan sejumlah prestasi yang mengesankan selama kariernya di Old Trafford. Meskipun belum berhasil meraih gelar Liga Champions, De Gea telah menjadi salah satu kiper terbaik dalam sejarah klub, dengan kemampuan refleks yang luar biasa dan keandalan di bawah tekanan.
Di tengah perjalanan karier yang penuh dengan tantangan, De Gea akhirnya memutuskan untuk mencari tantangan baru di luar Inggris. Bergabung dengan Fiorentina di Serie A Italia membuka peluang baru bagi De Gea untuk terus mengasah kemampuannya dan menunjukkan kualitasnya di panggung Eropa yang berbeda.
Dengan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki oleh Navas dan De Gea, keduanya telah menunjukkan dedikasi dan semangat juang yang luar biasa dalam menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam karier mereka. Meskipun memilih jalur yang berbeda setelah transfer yang hampir terjadi pada tahun 2015, keduanya telah menemukan kesuksesan dan pencapaian yang mengesankan dalam dunia sepak bola.
Dengan perjalanan karier yang terus berkembang, Keylor Navas dan David De Gea tetap menjadi inspirasi bagi para pemain muda yang bercita-cita menjadi kiper terbaik di masa depan. Keputusan yang diambil oleh keduanya setelah insiden transfer yang hampir terjadi telah membuktikan bahwa ketekunan, kesabaran, dan tekad yang kuat akan membawa seseorang menuju kesuksesan di dunia sepak bola.