Bukan Sekadar Kompetisi Lari, Maybank Marathon 2025 Tingkatkan Omzet UMKM dan Pariwisata di Bali

Liputan6.com, Jakarta Maybank Marathon 2025 lebih dari sekadar kompetisi lari. Ajang marathon berskala internasional yang diselenggarakan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) ini kembali mencatatkan dampak ekonomi positif yang signifikan bagi masyarakat Bali. Dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga penggerak sektor pariwisata, semuanya ikut merasakan peningkatan aktivitas ekonomi yang menghidupkan pulau ini selama event berlangsung.
Digelar pada 24 Agustus 2025 di Gianyar, Bali, perhelatan ini menjadi bukti nyata bahwa sport event yang mampu menarik ribuan pelari dari dalam dan luar negeri bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi lokal. Tak hanya menciptakan suasana kompetisi yang meriah, tetapi juga menghadirkan peluang bisnis baru dan mendorong geliat pariwisata di Pulau Dewata.Studi yang dilakukan Maybank Indonesia bersama Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa Maybank Marathon 2025 memberikan kontribusi ekonomi langsung sebesar Rp170,8 miliar, naik tajam dari Rp125 miliar pada tahun sebelumnya. Jika dihitung dengan efek gandanya, total dampak ekonomi yang dihasilkan bahkan mencapai Rp225,5 miliar, meningkat dari Rp164 miliar pada 2024.
Kenaikan ini tak lepas dari meningkatnya jumlah peserta menjadi 13.600 pelari, naik dari 12.700 peserta tahun lalu. Rata-rata pengeluaran tiap peserta juga melonjak dari Rp9,8 juta menjadi Rp12,5 juta. Rinciannya meliputi biaya akomodasi Rp3,8 juta, konsumsi Rp2,3 juta, transportasi darat Rp1,8 juta, suvenir Rp1,1 juta, dan biaya wisata Rp3,4 juta per orang.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menyebut bahwa capaian tersebut menunjukkan bagaimana event ini terus tumbuh dan memberi dampak luas.
“Angka peserta tahun 2025, sebanyak 13.600 orang, memberi indikasi kuat bahwa Maybank Marathon semakin diminati baik oleh pelari domestik maupun internasional. Jika menghitung kerabat peserta yang ikut berkunjung, dampak ekonomi akan jauh lebih besar. Kami bersyukur event ini mampu mendorong perputaran dana yang signifikan di Bali,” ujarnya.
Selain diikuti oleh pelari profesional, event ini juga menghadirkan pengalaman baru bagi komunitas pelari amatir, wisatawan, dan keluarga yang datang mendampingi. Suasana Gianyar pun berubah menjadi arena semarak yang mempertemukan semangat olahraga, hiburan, dan kebersamaan lintas budaya.
 Dampak positif Maybank Marathon 2025 tidak berhenti pada angka makro ekonomi. Di lapangan, pelaku usaha lokal merasakan langsung perputaran uang yang lebih cepat selama event berlangsung. Berdasarkan hasil studi, pelaku UMKM di Bali mencatat kenaikan omzet harian rata-rata sebesar 56%, dengan peningkatan jumlah pelanggan hingga 43%.
Mulai dari pengelola homestay, penyedia jasa transportasi, pemilik restoran, hingga pedagang suvenir, semua kebagian berkah dari meningkatnya kunjungan wisatawan. Tak sedikit pelaku usaha kecil yang mengaku meraup omzet harian berlipat ganda dibanding hari biasa.
Menariknya, peserta Maybank Marathon kini juga lebih lama menikmati waktu mereka di Bali. Durasi rata-rata tinggal meningkat menjadi 5–6 hari, dari sebelumnya 3–4 hari. Mayoritas peserta, yaitu 60,9%, datang bersama teman atau komunitas, 27,2% membawa pasangan, 15,2% bersama keluarga, dan 12% berangkat sendiri.
Kombinasi antara lomba olahraga dan wisata ini menjadikan Bali tak hanya ramai oleh pelari, tapi juga penuh dengan aktivitas sosial dan ekonomi yang beragam. Dari kafe di Ubud hingga kios kecil di sepanjang rute lari, semuanya ikut menikmati dampak positif dari gelaran ini.Lebih dari sekadar kompetisi, Maybank Marathon 2025 telah menjadi magnet baru pariwisata Bali. Survei pasca event menunjukkan bahwa 74,7% peserta melakukan wisata alam, 37,9% memilih wisata petualangan, 34,5% menjelajahi wisata budaya, 23% mengikuti wisata kebugaran, dan 21,8% mengunjungi taman rekreasi.
Angka-angka ini membuktikan bahwa kegiatan olahraga kini bertransformasi menjadi gaya wisata baru, yaitu sport tourism yang bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menumbuhkan ekonomi daerah.
Project Director Maybank Marathon, Widya Permana, menyampaikan bahwa keberhasilan event ini merupakan hasil konsistensi dalam menjaga kualitas dan pengalaman peserta.
“Selain dampak ekonomi, hasil survei yang positif ini membuktikan bahwa kami mampu menggelar event berstandar internasional yang terus kami tingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Dengan predikat Elite Label Road Race dari World Athletics, Maybank Marathon menjadi ajang pertama di Indonesia yang diakui secara global dan menjadi bagian dari peta sport tourism dunia.
Tingkat kepuasan peserta mencapai 98%, dengan 95% menyatakan akan kembali ikut di tahun depan dan 98% siap merekomendasikan event ini kepada pelari lain. Widya menutup,
“Maybank Marathon 2025 bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan juga katalis pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali yang terus berdenyut lebih kuat di panggung internasional.”
Dengan dampak ekonomi yang semakin besar, dukungan peserta yang terus tumbuh, dan pengakuan dunia terhadap kualitas penyelenggaraannya, Maybank Marathon 2025 menegaskan satu hal penting bahwa olahraga bukan hanya tentang berlari cepat menuju garis finis, tapi juga tentang menggerakkan ekonomi dan menumbuhkan semangat kolaborasi di tengah masyarakat.