Chelsea 4-1 Milan: Tiga Hal yang Bisa Dipetik dari Laga Pramusim Terakhir Rossoneri

Pramusim AC Milan 2025 Berakhir dengan Kekalahan dari Chelsea

Pramusim AC Milan 2025 Berakhir dengan Kekalahan dari Chelsea

Jakarta – Pramusim AC Milan 2025 resmi berakhir dengan hasil yang kurang ideal setelah tim kalah 1-4 dari Chelsea di Stamford Bridge. Hasil ini melengkapi catatan dua kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan yang diraih tim asuhan Massimiliano Allegri.

Rotasi Pemain Menuai Masalah

Laga melawan Chelsea menjadi ujian terakhir sebelum musim resmi dimulai pekan depan. Allegri melakukan 10 perubahan dari susunan pemain saat imbang melawan Leeds United, namun rotasi ini justru berbuah masalah.

Salah satu pemain baru, Andrei Coubis, mengalami malam yang buruk. Ia mencetak gol bunuh diri cepat lalu menerima kartu merah, membuat Milan harus bermain dengan 10 orang sejak awal.

Kekhawatiran di Lini Belakang

Kepergian Malick Thiaw ke Newcastle United membuat stok bek tengah Milan semakin tipis. Saat ini, hanya ada Fikayo Tomori, Strahinja Pavlovic, dan Matteo Gabbia sebagai opsi utama.

Tomori tampil kurang meyakinkan di laga ini, sementara Pavlovic masih menimbulkan tanda tanya soal kestabilan permainan. Coubis juga menunjukkan dirinya belum siap untuk tampil di level tersebut.

Milan kemungkinan akan merekrut Koni De Winter dari Genoa, namun Allegri mungkin membutuhkan bek berpengalaman untuk memimpin lini belakang.

Perlawanan Saat Bermain dengan 10 Pemain

Meskipun kalah, Milan sempat menunjukkan perlawanan saat bermain dengan 10 orang. Allegri bahkan mengatakan timnya lebih terorganisir setelah kehilangan satu pemain.

Rafael Leao menjadi pusat ancaman serangan, mencetak gol lewat sundulan yang dianulir dan nyaris memberi assist. Alexis Saelemaekers juga tampil energik dengan pergerakan tanpa lelah dan kreativitasnya.

Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea juga mencuri perhatian lewat kecepatan dan fisiknya yang kuat dalam serangan balik. Ia berpotensi menjadi senjata rahasia Allegri di pertandingan tertentu musim ini.

Kondisi Lini Tengah Masih Dalam Pertimbangan

Kinerja lini tengah Milan masih jauh dari kata sempurna. Samuele Ricci tampil kurang percaya diri, sedangkan Luka Modric belum berada di kondisi terbaiknya.

Ardon Jashari yang impresif lawan Leeds juga belum 100% fit setelah absen di awal musim bersama klub lamanya. Loftus-Cheek dari Chelsea butuh menjaga kebugaran, sementara Yunus Musah dan Fofana tampil kurang konsisten.

Jika semua pemain berada di kondisi ideal, Milan sebenarnya punya kedalaman skuad yang cukup. Kombinasi berbeda bisa dipasang sesuai kebutuhan laga.

Tantangan Berat Menanti

Jadwal awal melawan Bari, Cremonese, dan Lecce memberi ruang untuk mematangkan permainan. Namun, ujian sesungguhnya datang akhir September saat berhadapan dengan Napoli, Juventus, Fiorentina, Atalanta, dan AS Roma.

Sumber: Sempre Milan

Prediksi Performa AC Milan di Musim 2025

Dengan hasil pramusim yang mengecewakan, banyak yang bertanya-tanya mengenai performa AC Milan di musim 2025 ini. Meskipun terdapat beberapa kekhawatiran terkait rotasi pemain dan kedalaman skuad, Milan tetap memiliki potensi untuk bersaing di tingkat tertinggi.

Massimiliano Allegri akan menjadi kunci untuk mengatur strategi yang tepat dan memaksimalkan potensi para pemainnya. Diperlukan kecerdasan taktis dan pengelolaan yang baik untuk mengatasi tantangan berat yang akan dihadapi tim ini.

Langkah Rekrutmen yang Perlu Dilakukan

Dengan kepergian Malick Thiaw dan kelemahan yang terlihat di lini belakang, penting bagi AC Milan untuk segera mengatasi masalah ini dengan merekrut bek tengah berkualitas. Koni De Winter dari Genoa bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menambah kedalaman skuad di posisi tersebut.

Selain itu, peningkatan di lini tengah juga diperlukan. Keberadaan Luka Modric memberikan pengalaman berharga, namun dibutuhkan kontribusi lebih dari pemain lain seperti Samuele Ricci dan Yunus Musah untuk memperkuat serangan dan pertahanan tim.

Strategi Jangka Panjang AC Milan

Untuk menghadapi jadwal yang padat dan ujian berat yang menanti, AC Milan perlu memiliki strategi jangka panjang yang terarah. Pengembangan pemain muda dan pencarian bakat baru menjadi hal penting untuk memperkuat tim secara keseluruhan.

Pembinaan akademi dan kerja sama dengan klub-klub lain dapat menjadi faktor kunci dalam menciptakan fondasi yang kuat bagi masa depan AC Milan. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, tim ini dapat membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Harapan dan Dukungan dari Para Penggemar

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para penggemar AC Milan tetap memberikan dukungan penuh untuk tim kesayangan mereka. Semangat juang Rossoneri dan tradisi keunggulan harus tetap dijaga agar AC Milan dapat meraih kesuksesan di musim 2025 dan seterusnya.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari seluruh elemen klub, AC Milan memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang tak terbantahkan di dunia sepakbola. Semoga hasil pramusim yang kurang ideal hanya menjadi awal yang menantang untuk meraih prestasi gemilang.