Erik ten Hag Langsung Dibantai di Debutnya sebagai Pelatih Bayer Leverkusen
Erik ten Hag memulai langkahnya sebagai pelatih Bayer Leverkusen dengan hasil yang sangat mengecewakan. Dalam laga debutnya melawan tim U-20 Flamengo di Brasil, Leverkusen harus menelan kekalahan telak 1-5 meskipun menurunkan banyak pemain senior.
Pelatih asal Belanda itu sebelumnya dipecat oleh Manchester United pada Oktober 2024 setelah hanya meraih tiga kemenangan dari sembilan laga awal Liga Inggris. Setelah beberapa bulan menganggur, Ten Hag diumumkan sebagai pengganti Xabi Alonso di Leverkusen pada bulan Mei lalu.
Mimpi Buruk di Debut
Kembalinya Ten Hag ke dunia kepelatihan justru diwarnai oleh mimpi buruk. Leverkusen harus terbang jauh ke Rio de Janeiro untuk menghadapi Flamengo, namun bukan tim utama yang mereka hadapi, melainkan skuad U-20. Meski begitu, Flamengo muda tampil luar biasa dan mencetak dua gol cepat hanya dalam sepuluh menit pertama.
Ten Hag mencoba bertahan dengan formasi 3-4-2-1 warisan Alonso, serta menurunkan nama-nama besar seperti Mark Flekken, Jonas Hoffman, dan Victor Boniface sejak awal laga. Namun strategi tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Ia melakukan dua pergantian pemain di menit ke-36, namun Flamengo justru menambah dua gol lagi sebelum babak pertama usai.
Babak kedua tidak membaik. Flamengo mencetak gol kelima di menit ke-54. Baru setelah itu, Ten Hag melakukan total perombakan skuad dengan 11 pergantian pemain sekaligus, termasuk memasukkan nama-nama top seperti Granit Xhaka, Alex Grimaldo, dan Patrick Schick. Satu-satunya gol balasan Leverkusen dicetak oleh pemain muda Montrell Culbreath di menit ke-71.
Tantangan Berat Menanti
Ten Hag masih memiliki waktu untuk mengevaluasi timnya. Leverkusen dijadwalkan melawan Bochum sembilan hari ke depan, sebelum menghadapi Fortuna Sittard, Pisa, dan Chelsea di laga pemanasan terakhir. Meski kehilangan pilar penting seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Jonathan Tah, manajemen telah memberikan dukungan transfer dengan mendatangkan Jarrell Quansah dan Malik Tillman, meski keduanya belum tampil.
Catatan Ten Hag di Manchester United memang beragam: 70 kemenangan dari 128 laga, termasuk gelar Carabao Cup dan FA Cup. Namun kegagalan menjaga konsistensi di musim ketiganya membuat ia harus angkat kaki. Kini di Leverkusen, tantangan barunya telah dimulai — dan ia harus segera bangkit.
Sumber: The Sun
Analisis Prediksi Bola untuk Leverkusen
Dengan debut yang mengecewakan bagi Erik ten Hag sebagai pelatih Bayer Leverkusen, tim ini dihadapkan pada tantangan berat. Meskipun kekalahan telak melawan tim U-20 Flamengo di Brasil, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam meramalkan kinerja tim ini ke depan.
Perlu diingat bahwa laga debut seringkali tidak mencerminkan secara akurat performa keseluruhan sebuah tim. Kekalahan besar seperti ini bisa menjadi awal yang sulit bagi Ten Hag, tetapi juga bisa menjadi momen di mana tim dan pelatih memperbaiki kesalahan mereka dan berkembang lebih baik ke depan.
Perubahan Formasi dan Strategi
Dengan mencoba mempertahankan formasi 3-4-2-1 yang diwarisi dari Xabi Alonso, Ten Hag mungkin perlu mengevaluasi kembali apakah strategi ini sesuai dengan komposisi pemain yang dimilikinya. Kemampuan adaptasi dan fleksibilitas dalam permainan bisa menjadi kunci dalam menghadapi tim-tim yang berbeda.
Perombakan skuad yang dilakukan di babak kedua menunjukkan bahwa Ten Hag tidak ragu untuk melakukan perubahan drastis ketika situasi mengharuskannya. Hal ini bisa menjadi strategi yang baik dalam menangani situasi-situasi sulit di lapangan.
Transfer Pemain Baru
Kedatangan pemain baru seperti Jarrell Quansah dan Malik Tillman bisa memberikan tambahan kekuatan dan opsi bagi Leverkusen. Dengan kehadiran mereka, Ten Hag memiliki lebih banyak pilihan dalam menentukan starting lineup dan rotasi pemain di berbagai kompetisi.
Penting untuk memberikan waktu bagi pemain baru ini untuk beradaptasi dengan tim dan filosofi permainan yang diusung oleh Ten Hag. Proses integrasi mereka dapat berdampak pada performa tim secara keseluruhan, dan bisa menjadi faktor penentu dalam meraih hasil yang lebih baik di masa depan.
Prospek dan Tantangan ke Depan
Dengan jadwal yang padat dan pertandingan-pertandingan yang menantang di depan, Leverkusen perlu fokus pada pemulihan mental dan taktikal setelah kekalahan debut yang mengecewakan. Ten Hag sebagai pelatih memiliki tanggung jawab besar untuk memotivasi tim dan menganalisis kelemahan yang perlu diperbaiki.
Para penggemar dan analis bola tentu akan menantikan perkembangan selanjutnya dari tim ini di bawah arahan Ten Hag. Prediksi untuk Leverkusen akan terus berkembang seiring dengan pertandingan-pertandingan mendatang, dan hanya waktu yang akan menentukan apakah Ten Hag mampu membawa tim ini meraih kesuksesan.