Debut Pahit Trent Alexander-Arnold di Real Madrid: Sorotan Tajam Media Spanyol

Ekspektasi Tinggi pada Debut Trent Alexander-Arnold di Real Madrid

Ekspektasi besar menyertai kepindahan bebas transfer Trent Alexander-Arnold dari Liverpool ke Real Madrid musim panas ini. Sang bek kanan diharapkan bisa membawa kualitas tambahan bagi skuad asuhan Xabi Alonso.

Sayangnya, debutnya di La Liga melawan Osasuna justru menuai kritik. Meski Los Blancos menang tipis 1-0 lewat penalti Kylian Mbappe, performa Alexander-Arnold dianggap belum selevel dengan tuntutan Santiago Bernabeu.

Kritik Media Spanyol

Media Spanyol, termasuk AS Diario, menyoroti kelemahan sang pemain, menandai awal yang tidak ideal bagi karier barunya di Spanyol.

Alexander-Arnold diturunkan sejak awal di sisi kanan pertahanan bersama Eder Militao, Dean Huijsen, dan Alvaro Carreras. Ia bermain 68 menit sebelum digantikan.

Selama berada di lapangan, ia mencatat 77 sentuhan, 57 umpan sukses dari 64 percobaan (89%), namun hanya sekali masuk ke kotak penalti lawan. Catatan umpan silangnya cukup buruk, dengan hanya satu yang akurat dari tujuh percobaan (14%).

Kelemahannya makin terlihat dari distribusi jarak jauh. Empat kali mencoba umpan panjang, tak satu pun yang berhasil, padahal kemampuan itu yang dulu membuatnya begitu dihormati di Liverpool.

Thomas Roncero, editor AS Diario, menyebut Alexander-Arnold belum memenuhi standar Real Madrid. Ia menilai eks Liverpool itu belum menunjukkan kualitas sebagai bek kanan yang diharapkan publik Bernabeu.

“Dia bukan Trent yang dulu. Madrid butuh pemain yang berlari, bertarung, dan menembus garis pertahanan lawan. Itu belum terlihat,” ujar Roncero.

Masih Butuh Waktu Adaptasi

Roncero juga mempertanyakan peran Alexander-Arnold di bawah Alonso. Apakah ia akan dimainkan sebagai bek sayap klasik, full-back yang masuk ke tengah, atau spesialis bola mati? Menurutnya, sang pemain masih butuh waktu untuk memahami gaya sepak bola Spanyol.

Situasi makin rumit karena Dani Carvajal segera kembali dari cedera panjang. Sang bek veteran langsung menggantikan Alexander-Arnold saat melawan Osasuna, sebuah sinyal bahwa posisinya di tim utama tidak aman.

Carvajal, dengan pengalaman enam kali juara Liga Champions, masih memiliki modal besar sebagai pemimpin di lini belakang. Jika ia pulih total, persaingan di pos bek kanan Madrid akan semakin ketat.

Adaptasi Cepat sebagai Kewajiban

Bagi Alexander-Arnold, adaptasi cepat bukan lagi sekadar opsi, melainkan kewajiban jika ingin bertahan di klub yang menuntut standar tertinggi.

Prediksi Prestasi Alexander-Arnold di Real Madrid

Meskipun mendapat kritik atas debutnya yang kurang memuaskan, masih terlalu dini untuk menilai keseluruhan potensi Trent Alexander-Arnold di Real Madrid. Proses adaptasi pemain baru ke lingkungan, tim, dan gaya permainan baru tidak selalu berjalan mulus. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk melihat bagaimana sang pemain akan berkembang di bawah bimbingan Xabi Alonso.

Dengan reputasinya sebagai salah satu bek kanan terbaik di dunia selama bermain untuk Liverpool, Alexander-Arnold tetap memiliki kualitas yang bisa membawa kontribusi positif bagi Real Madrid. Kemampuannya dalam memberikan umpan-umpan yang akurat dan menciptakan peluang gol melalui serangan balik masih menjadi kekuatan yang berpotensi dimaksimalkan di tim anyarnya.

Peran Alexander-Arnold di Real Madrid bisa menjadi kunci dalam memperkuat lini belakang dan memberikan dimensi serangan tambahan dari sisi kanan lapangan. Dengan kualitas fisik dan mental yang dimilikinya, sang pemain diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan permainan tim besar seperti Real Madrid.

Dengan adanya persaingan sehat antara Alexander-Arnold dan Dani Carvajal di pos bek kanan, hal ini juga bisa menjadi motivasi bagi keduanya untuk terus meningkatkan performa dan memberikan yang terbaik untuk tim. Ketika kedua pemain bermain dalam kondisi puncaknya, Real Madrid akan memiliki keuntungan dengan memiliki dua bek kanan berkualitas di dalam skuad.

Aspek-aspek yang Perlu Ditingkatkan

Sebagai seorang pemain yang baru saja bergabung dengan klub baru, Alexander-Arnold perlu fokus pada peningkatan beberapa aspek dalam permainannya. Distribusi umpan silang yang lebih akurat, kemampuan membaca permainan yang lebih baik, serta adaptasi dengan permainan tim akan menjadi kunci keberhasilannya di Real Madrid.

Selain itu, pendekatan mental yang kuat dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang juga akan membantu Alexander-Arnold dalam menyesuaikan diri dengan persaingan di level tertinggi di La Liga dan kompetisi Eropa.

Dengan adanya dukungan dari pelatih, staf, serta rekan setimnya, Alexander-Arnold memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi pemain yang diandalkan di Real Madrid. Prediksi atas prestasinya di klub ini masih terbuka lebar, dan semoga sang pemain dapat menunjukkan potensi terbaiknya dalam waktu yang akan datang.