Ditunjuk Menpora, Erick Thohir Siap Tanggalkan Jabatan Ketum PSSI Jika Diminta FIFA

Erick Thohir Siap Mundur dari Ketua Umum PSSI Jika Diminta FIFA

Erick Thohir telah menegaskan bahwa ia siap turun dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI jika diminta oleh FIFA, federasi sepak bola internasional. Hal ini terkait dengan penunjukannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, menggantikan Dito Ariotedjo.

Penunjukan sebagai Menpora

Dito Ariotedjo pertama kali menjabat sebagai Menpora pada 2023 namun terkena reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025). Penggantinya tidak langsung ditunjuk karena saat itu diklaim sedang berada di luar kota. Nama Erick Thohir kemudian muncul sebagai kandidat kuat suksesor dan akhirnya dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Serah Terima Jabatan

Proses serah terima jabatan dari Menpora sebelumnya kepada Erick Thohir dilakukan di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (18/9/2025) pagi WIB. Namun, situasi ini memunculkan pertanyaan tentang posisinya sebagai Ketua Umum PSSI karena dua jabatan yang diembannya saling terhubung.

Pernyataan dari Erick Thohir

Setelah pelantikan, Erick Thohir kembali menegaskan kesiapannya untuk mundur dari kursi Ketua Umum PSSI jika FIFA meminta hal tersebut. Dia menekankan bahwa segalanya harus sesuai aturan dan akan menunggu instruksi resmi dari FIFA terkait posisinya.

“Kan saya sudah jawab, semua ada aturannya. Aturannya ya kita harus proper black and white,” kata Erick Thohir saat diwawancarai awak media setelah serah terima jabatan dengan Dito Ariotedjo.

Pendapat Erick Thohir Mengenai FIFA

Erick Thohir juga menekankan bahwa setiap federasi internasional dan negara memiliki kebijakan masing-masing, sehingga ia tidak terlalu memikirkan pandangan FIFA tentang jabatan barunya. Menurutnya, penting bagi Indonesia untuk memahami internasional dan sebaliknya.

Aturan FIFA

Sebagai informasi, FIFA tidak secara spesifik melarang ketua federasi sepak bola di suatu negara merangkap jabatan dalam pemerintahan. Namun, mereka mewajibkan ketua umum dipilih melalui proses demokrasi yang independen, yakni mekanisme kongres anggota dan bukan ditunjuk oleh pemerintah. FIFA juga mensyaratkan bahwa federasi sepak bola harus independen untuk menghindari konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian, Erick Thohir siap untuk mengikuti aturan FIFA dan turun dari posisi Ketua Umum PSSI jika diminta, menunjukkan ketaatannya pada prinsip-prinsip organisasi sepak bola internasional tersebut.

Proses Pemilihan Ketua Umum PSSI

Selain itu, dalam konteks PSSI, proses pemilihan Ketua Umum juga harus dilakukan dengan penuh transparansi dan demokrasi. FIFA menekankan pentingnya proses pemilihan yang independen dan tidak dipengaruhi oleh pemerintah atau kepentingan politik tertentu. Dengan demikian, langkah Erick Thohir untuk mundur jika diminta oleh FIFA adalah langkah yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dalam dunia sepak bola.

Komitmen Erick Thohir pada Pengembangan Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan sepak bola di Indonesia. Sebelum terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Menpora, Erick Thohir telah aktif terlibat dalam dunia olahraga, terutama sepak bola. Langkah-langkahnya dalam membenahi struktur dan manajemen PSSI telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Dengan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, Erick Thohir diharapkan dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia baik dari sisi kompetisi maupun pembinaan para pemain muda. Selain itu, melalui jabatan barunya sebagai Menpora, ia juga diharapkan dapat memajukan olahraga Indonesia secara keseluruhan, termasuk bidang-bidang olahraga lainnya.

Implikasi Jika Erick Thohir Mundur dari Posisi Ketua Umum PSSI

Jika memang Erick Thohir harus mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI, hal ini dapat membawa dampak pada kestabilan dan arah pembangunan sepak bola di Indonesia. Proses transisi kepemimpinan di PSSI harus dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh mengganggu jalannya kompetisi dan program-program pengembangan yang sudah dijalankan sebelumnya.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait, baik itu PSSI, Menpora, maupun FIFA, untuk bekerja sama dalam mengelola proses transisi ini agar tidak menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan. Kepentingan utama harus tetap pada pengembangan sepak bola tanah air demi menciptakan prestasi yang gemilang di kancah internasional.

Kesimpulan

Dengan sikap tegas Erick Thohir untuk mundur dari posisi Ketua Umum PSSI jika diminta oleh FIFA, menunjukkan komitmen dan ketaatannya pada prinsip-prinsip yang berlaku dalam dunia sepak bola internasional. Langkah ini juga menggambarkan bahwa Erick Thohir adalah seorang pemimpin yang mengutamakan integritas dan ketaatan pada aturan.

Selain itu, penting untuk terus mengawal perkembangan situasi ini dan menjaga agar proses transisi kepemimpinan di PSSI berjalan lancar dan tidak mengganggu kelangsungan kompetisi dan program-program yang sudah ada. Semua pihak harus bekerja sama demi kepentingan bersama, yaitu kemajuan dan kejayaan sepak bola Indonesia.

Memang, langkah Erick Thohir untuk mundur dari posisi Ketua Umum PSSI jika diminta oleh FIFA mungkin mengejutkan bagi sebagian pihak, namun hal ini sejalan dengan semangat untuk menjaga integritas dan kredibilitas organisasi sepak bola di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi gemilang di kancah internasional.