Real Madrid Kembali Kehilangan Poin Penting di La Liga
Madrid – Real Madrid kembali kehilangan poin penting pada pekan ke-13 La Liga 2025/2026. Bertandang ke markas Elche, Senin (24/11) dini hari WIB, Los Blancos hanya mampu membawa pulang hasil imbang 2-2. Namun, bukan hanya hasil akhir yang menjadi perbincangan, melainkan keputusan taktis Xabi Alonso yang dianggap tidak lazim.
Keputusan Taktis Xabi Alonso yang Mengejutkan
Pelatih berusia 43 tahun itu turun dengan formasi eksperimental 3-4-1-2 dan memainkan sejumlah pemain di posisi yang bukan habitat aslinya. Vinicius Junior, Federico Valverde, dan Eduardo Camavinga pun mengejutkan publik karena memulai laga dari bangku cadangan, membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai prioritas Alonso.
Hasil imbang ini menambah tekanan kepada Alonso, terutama setelah Madrid sebelumnya juga tersendat melawan Rayo Vallecano. Dengan tren yang menurun, publik mulai mempertanyakan pendekatan taktis Alonso.
Formasi Eksperimental dan Alasan di Baliknya
Xabi Alonso datang ke laga ini dengan pendekatan berbeda. Cedera di sektor pertahanan dan kelelahan pemain usai jeda internasional membuatnya memilih formasi 3-4-1-2 yang jarang digunakan. Alvaro Carreras dipindah dari bek kiri menjadi bek tengah kiri, sementara Dean Huijsen dan Raul Asencio membentuk trio di lini belakang. Fran Garcia diplot sebagai bek sayap kiri, sementara Trent Alexander-Arnold ditugaskan di sisi kanan.
Namun, formasi ini tidak berjalan mulus. Madrid tertinggal di awal babak kedua setelah Aleix Febas mencetak gol untuk Elche. Alonso kemudian melakukan perubahan dengan memasukkan Vinicius, Valverde, dan Camavinga.
Penolakan dan Mentalitas Real Madrid
Usai pertandingan, Alonso menjelaskan alasan di balik eksperimen tersebut. “Ini posisi yang familiar bagi GarcĂa,” tegasnya, menepis anggapan bahwa pemainnya dipaksa tampil di posisi asing. Alonso menambahkan bahwa rotasi diperlukan karena beberapa pemain tidak tersedia pasca laga internasional, sementara Madrid membutuhkan tenaga segar di babak kedua.
Rentetan hasil imbang membuat kritik terhadap Alonso semakin lantang. Sebagai tim yang memulai musim dengan 10 kemenangan dari 11 laga, dua hasil minor beruntun dianggap menurunkan standar Madrid. Namun, Alonso menolak anggapan bahwa timnya sedang berada di jurang krisis.
“Ini sepak bola. Setelah performa yang bagus, kami mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan,” ujarnya. “Tim belum runtuh. Tim masih bersaing. Kami harus gigih menghadapi kesulitan. Inilah Real Madrid, dan kami tahu kami harus hidup dengan kritik,” tegas mantan pemain Bayer Munchen tersebut.
Sumber: FotMob
Prediksi Pertandingan Selanjutnya
Setelah hasil imbang yang mengecewakan melawan Elche, Real Madrid akan segera memasuki pertandingan selanjutnya di La Liga. Dengan permainan yang sedang dalam sorotan, banyak yang bertanya-tanya apakah Xabi Alonso akan kembali menggunakan formasi eksperimental atau kembali ke formasi yang lebih konvensional. Prediksi untuk pertandingan selanjutnya akan menjadi sorotan utama bagi para penggemar dan analis sepak bola.
Tekanan di Pundak Xabi Alonso
Dengan hasil imbang berturut-turut, tekanan semakin meningkat pada Xabi Alonso. Sebagai seorang pelatih muda, dia harus mampu mengelola ekspektasi yang tinggi dari para penggemar dan manajemen klub. Kritik terhadap keputusan taktisnya juga semakin nyaring, dan ini akan menjadi ujian bagi kemampuannya dalam menghadapi tekanan di level tertinggi.
Kebutuhan akan Konsistensi
Real Madrid harus segera kembali ke jalur kemenangan untuk menjaga asa mereka dalam persaingan La Liga. Konsistensi adalah kunci untuk meraih gelar, dan tim harus segera menemukan momentum positif mereka kembali. Para pemain juga harus mampu mengatasi tekanan dan fokus pada performa terbaik mereka di setiap pertandingan.
Faktor Cedera dan Rotasi Pemain
Cedera menjadi masalah besar bagi Real Madrid, dan Xabi Alonso harus mampu mengelola rotasi pemain dengan bijaksana. Dengan jadwal padat dan kompetisi yang ketat, penting bagi tim untuk tetap memiliki kedalaman skuad yang kuat. Kesehatan pemain dan kebugaran fisik akan menjadi faktor kunci dalam menentukan performa tim di setiap pertandingan.
Mentalitas dan Karakter Real Madrid
Real Madrid telah terkenal dengan mentalitas juara dan karakter kuat mereka. Meskipun menghadapi cobaan dan kritik, tim ini harus mampu bangkit dan menunjukkan semangat juang mereka. Kepemimpinan dari para pemain senior juga akan menjadi kunci dalam menginspirasi tim dan mengembalikan kepercayaan diri mereka.
Dengan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan, pertandingan selanjutnya Real Madrid akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan mereka musim ini. Semua mata akan tertuju pada Xabi Alonso dan skuadnya, dan bagaimana mereka mampu merespons tekanan dan kembali ke jalur kemenangan. Pasalnya, di dunia sepak bola, prediksi dan ekspektasi selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sebuah tim.


