Hampir Rp1 Miliar, Isi Daftar Panjang Denda yang Harus Dibayar Persib Bandung Musim Ini

Persib Bandung Disanksi dan Harus Bayar Denda dari Komisi Disiplin PSSI

Persib Bandung harus mengalokasikan sebagian uang hadiah juara BRI Liga 1 2024/2025 senilai Rp7,5 miliar untuk membayar denda dari Komisi Disiplin PSSI. Hingga Selasa (27/5/2025), total sanksi finansial yang harus dibayarkan oleh Pangeran Biru sudah mencapai Rp930 juta. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah mengingat adanya insiden di laga terakhir musim ini melawan Persis Solo di Gelora Bandung Lautan Api pada Sabtu (24/5/2025).

Tindakan beberapa oknum suporter yang kembali menyalakan suar dan meledakkan petasan di berbagai sudut tribun menciptakan kekacauan. Asap tebal dari suar bahkan memaksa wasit untuk menghentikan pertandingan dua kali. Pelatih Persib, Bojan Hodak, sangat menyesalkan perilaku tidak bertanggung jawab tersebut. Menurutnya, gangguan dari tribun mengganggu fokus para pemain di lapangan.

Menurut Hodak, “Atmosfer pertandingan sebenarnya sangat fantastis bagi para pemain. Namun, saya tidak mengerti mengapa beberapa orang tidak berpikir secara bijak. Mereka datang hanya untuk bersenang-senang, bukan karena cinta.” Perilaku tersebut telah menyebabkan Persib menerima sanksi dan harus membayar denda atas tindakan tersebut.

Berdasarkan penelusuran, Persib telah melakukan lebih dari selusin pelanggaran yang berakibat pada denda. Total denda mencapai Rp930 juta menjadikan Persib sebagai tim dengan beban finansial tertinggi, baik yang dilakukan oleh pemain maupun suporter. Sanksi terbesar diterima setelah kerusuhan usai laga panas melawan Persija Jakarta pada 23 September 2024 yang membuat Persib didenda Rp295 juta. Pada pertandingan yang sama, gelandang Marc Klok juga menerima kartu merah langsung dan dikenakan denda sebesar Rp10 juta. Selain itu, Beckham Putra juga pernah didenda Rp75 juta karena selebrasi gol yang provokatif.

Dengan demikian, Persib Bandung harus memperhatikan perilaku para pemain dan suporter agar tidak melanggar aturan yang berlaku. Denda yang harus dibayarkan juga menjadi beban finansial besar bagi klub. Semua pihak diharapkan dapat belajar dari kesalahan dan menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung di setiap pertandingan. Hal ini akan membantu menjaga nama baik klub dan mendukung prestasi yang lebih baik di masa depan.

Persib Bandung Harus Meningkatkan Disiplin untuk Menghindari Sanksi dan Denda

Persib Bandung sebagai salah satu tim besar dalam kompetisi BRI Liga 1 harus lebih berhati-hati dalam menjaga disiplin, baik dari para pemain maupun suporter. Sanksi dan denda yang harus mereka bayar tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak citra klub di mata publik. Hal ini dapat berdampak buruk pada prestasi tim di masa depan.

Para pemain harus memahami pentingnya menjaga sikap profesional di lapangan. Melanggar aturan baik dalam hal teknis maupun perilaku dapat berujung pada sanksi yang merugikan tim dan klub secara keseluruhan. Kepatuhan terhadap aturan dan etika bermain sangat diperlukan agar tidak menimbulkan konsekuensi negatif.

Selain itu, peran suporter juga sangat penting dalam menciptakan suasana yang kondusif di stadion. Tindakan-tindakan yang merugikan, seperti melemparkan petasan atau merusak fasilitas stadion, dapat merugikan tim kesayangan mereka. Suporter seharusnya menjadi pendukung yang positif dan membanggakan, bukan malah menciptakan kerusuhan dan masalah.

Klub seperti Persib Bandung harus memberikan edukasi dan pengawasan ketat terhadap perilaku suporter agar tidak terjadi insiden yang merugikan. Sanksi dan denda yang harus dibayarkan oleh klub seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan etika dan disiplin dalam sepakbola.

Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya disiplin dan etika bermain, Persib Bandung dapat menghindari sanksi dan denda yang merugikan. Fokus harus dipertahankan pada prestasi di lapangan dan menjaga nama baik klub di mata publik. Semua pihak, baik pemain, pelatih, maupun suporter, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung kesuksesan tim.

Dengan demikian, Persib Bandung diharapkan dapat belajar dari pengalaman buruk ini dan meningkatkan disiplin dan kontrol terhadap para pemain dan suporter. Kesadaran akan konsekuensi dari tindakan tidak bertanggung jawab harus menjadi prioritas bagi semua pihak terkait. Dengan demikian, Persib Bandung dapat terus berkembang dan meraih prestasi gemilang di masa depan.

Dengan demikian, Persib Bandung harus memperhatikan perilaku para pemain dan suporter agar tidak melanggar aturan yang berlaku. Denda yang harus dibayarkan juga menjadi beban finansial besar bagi klub. Semua pihak diharapkan dapat belajar dari kesalahan dan menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung di setiap pertandingan. Hal ini akan membantu menjaga nama baik klub dan mendukung prestasi yang lebih baik di masa depan.