Liputan6.com, Jakarta- Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga bergengsi dunia. Kali ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Cup Woodball Championship akan berlangsung di Indonesia.
Kejuaraan Asia Woodball 2025 ini bakal berangsung 18-25 Agsutus 2025 di Jeep Station Indonesia (JSI) Resort, Megamendung, Bogor. Bersamaan dengan perhelatan ini juga akan berlangsung 7th AICE Indonesia Open 2025.
Asian Cup Woodball Championsip 2025 bakal diikuti sembilan negara. Indonesia harus bersaing dengan Chinese Taipei, China, Iran, Korea Selatan, Malaysia, Hong Kong, Singapura, dan India.
Total ada 213 atlet yang akan bertanding di Bogor. Mereka akan turun di 14 nomor untuk 13th Asian Cup Woodball Championship, ditambah tujuh nomor untuk kategori Youth serta delapan nomor yang dipertandingkan di 7th AICE Indonesia Open 2025.
Kejuaraan Asia Woodball 2025 diadakan mulai 18 Agustus dengan maksud untuk turut merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indoensia ke-80.
“Kita ingin menunjukkan woodball ingin juga merayakan HUT RI ke-80 di JSI. Ajang ini juga bisa menjadi ajang diplomasi karena dengan diadakan kejuaraan Asia ini bisa mengajak negara lain hadir yang tentunya bagian dari pariwisata juga. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia akan memberikan yang terbaik. Sekaligus menunjukkan Indonesia menjadi negara yang maju dan kreatif,” kata Ketua Umum Perkumpulan Woodball Indonesia (IWbA) Aang Sunadji.IWbA akan menghadirkan kejutan spesial pada upacara pembukaan Kejuaraan Asia Woodball 2025. Aang menjanjikan opening ceremony akan menjadi acara berkesan dan tak terlupakan bagi seluruh peserta.
13th Asian Cup Woodball Championsip 2025 akan menghadirkan konsep unik lintasan seperti arena otomotif dengan tiga tipe lapangan: off-road, street, dan sirkuit track di salah satu lapangan sepak bola terbaik di Indonesia yang berada di JSI Resort.
Selain itu, ajang ini juga tidak hanya menjadi pesta olahraga, tetapi juga menjadi momentum evaluasi terakhir untuk menentukan 100% skuad woodball Indonesia menuju SEA Games. Selain Asian Cup dan Indonesia Open, rangkaian acara juga akan mencakup Referee Licensing, President Cup, serta General Assembly Asian Woodball Federation (AWbF).Indonesia sendiri menargetkan menjadi juara umum di Kejuaraan Asia Woodball 2025 ini. Persiapan maksimal sudah dilakukan para atlet woodball Indonesia.
“Kami menargetkan juara umum di Asian Cup. Melihat kesiapan dan militansi atlet yang berlatih hampir setiap hari, serta hasil dari beberapa kejuaraan internasional sebelumnya, keyakinan ini sangat realistis. Minimal tujuh medali emas harusnya bisa kami ambil,” tegas Aang.
Di sisi lain, Siti Mashitah dan Ahris Sumariyanto mengaku siap untuk tampil memberikan kemampuan terbaik dan mempersembahkan medali buat Indonesia di 13th Asian Cup Woodball Championship 2025.
“Kami sudah sejak jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk event ini. Jadi kami yakin kami bisa memberikan yang terbaik. Kami bisa jadi juara di luar negeri, kami juga bisa jadi juara di negeri sendiri. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk prestasi woodball Indonesia,” ucap Ahris yang diamini Siti.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi, menyampaikan apresiasi atas keberanian IWbA menjadi tuan rumah. Wijaya menambahkan, sesuai Piagam Olimpiade, peran federasi nasional tidak hanya mengirim atlet, tetapi juga aktif mengembangkan olahraga melalui penyelenggaraan pertandingan dan pembinaan berkelanjutan.
“Woodball berpotensi menyumbangkan medali bagi Indonesia di SEA Games 2025. Lebih membanggakan lagi, keberanian menjadi tuan rumah menunjukkan bahwa federasi ini terdepan di antara federasi nasional lainnya. Tidak sederhana mempersiapkan event sebesar ini, tapi IWbA membuktikan komitmennya. Pengurus Woodball Indonesia berkomitmen mengembangkan olahraga ini lebih luas di tingkat regional maupun Asia,” ungkap Wijaya.