Jarred Shaw Dikenai Blacklist usai Tersandung Kasus Narkoba, Tak Boleh Main dan Beraktivitas di Lingkungan IBL

IBL Blacklists Jarred Shaw Following Drug Case Allegations

Jakarta, Liputan6.com – Indonesian Basketball League (IBL) has taken a firm stance by blacklisting Jarred Shaw after being implicated in a drug case. The American basketball player attracted attention for allegedly ordering and receiving a package containing cannabis candy from Thailand. The drugs, disguised as candy, were smuggled into Indonesia using a cargo delivery service, with 20 packages each containing 10 pieces of candy.

According to Deputy Chief of Soekarno Hatta Airport Police, AKBP Joko Sulistiono, the drug smuggling was uncovered after an investigation with the Airport Customs. It was found that the candy sent from Thailand was cannabis with a weight of 869 grams. The club that previously supported Shaw, Tangerang Hawks, immediately terminated his contract after the incident. They also made plans to change the squad composition following Shaw’s dismissal.

“We take this issue very seriously and deeply regret the legal violations committed by Jarred Shaw,” said Tikky Suwantikno, the manager of Tangerang Hawks. The IBL also responded strongly to Shaw’s indiscipline.

IBL CEO Junas Muradiarsyah emphasized that they, along with the Indonesian Basketball Federation (DPP Perbasi), would blacklist Shaw, prohibiting him from playing and engaging in activities within the IBL. “IBL and DPP Perbasi will firmly blacklist individuals who have violated the law in Indonesia from playing and operating within the IBL,” said IBL CEO Junas Miradiarsyah. The league and federation will hand over Shaw’s case to the authorities and law enforcement.

It was also stressed that individuals, not only players but also officials, involved in illegal activities in the future would face consequences affecting their careers in the league. This aligns with the players’ contracts with IBL clubs, particularly Article 8 on prohibitions. Basketball will not tolerate those who break the law in Indonesia.

Before being caught committing criminal and disciplinary offenses, Jarred Shaw was known as a player who made significant contributions to the team. The official IBL Indonesia website recorded his impressive performance, including a double-double with 28 points, 12 rebounds, and four assists when Tangerang Hawks defeated last year’s IBL finalists, Satria Muda Pertamina Jakarta, for the first time since joining the Indonesian professional league in 2022.

However, the shocking news led to Shaw being sidelined and not registered for the next game against Prawira Bandung. Meanwhile, Hawks currently occupy sixth place in the standings.

This incident serves as a reminder that the IBL is committed to upholding the integrity and values of the sport, ensuring that individuals involved in illegal activities face consequences, regardless of their contributions to the team.

Prediksi Bola: Dampak Skandal Narkoba pada Dunia Olahraga

Setelah skandal yang melibatkan Jarred Shaw dalam kasus narkoba, banyak pihak termasuk penggemar dan pengamat olahraga Indonesia terkejut dan kecewa. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komunitas olahraga, bahwa integritas dan etika harus tetap dijunjung tinggi.

Skandal narkoba yang melibatkan Shaw juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga image atlet dan menjauhi segala bentuk pelanggaran hukum. Bahwa tidak peduli seberapa besar kontribusi yang diberikan seorang atlet pada timnya, jika terlibat dalam aktivitas ilegal, maka konsekuensinya harus dihadapi.

Penghapusan nama Shaw dari daftar pemain aktif IBL juga memberikan dampak pada dinamika tim. Tidak hanya harus mencari penggantinya dalam skuad, tetapi juga harus merancang ulang strategi permainan dan adaptasi terhadap kekosongan yang ditinggalkan.

Selain itu, keputusan IBL dan DPP Perbasi untuk memblacklist Shaw juga menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kehormatan dan martabat olahraga basket di Indonesia. Hal ini sebagai contoh bagi seluruh atlet dan pejabat olahraga bahwa pelanggaran hukum tidak akan ditoleransi dan akan berdampak pada karier mereka di dunia olahraga.

Kasus Shaw juga mengingatkan kita akan pentingnya peran keluarga, manajemen tim, dan federasi olahraga dalam mendidik para atlet tentang pentingnya menjaga perilaku yang baik dan menjauhi segala bentuk tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dalam dunia olahraga, etika dan moralitas tidak hanya sebatas performa di lapangan, tetapi juga mencakup perilaku di luar lapangan. Para atlet harus menyadari bahwa mereka merupakan contoh bagi generasi muda dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik dan integritas olahraga.

Skandal yang menimpa Jarred Shaw juga menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait, bahwa penegakan hukum dan aturan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban dalam dunia olahraga. Semua pelaku yang terlibat dalam kegiatan ilegal harus dihadapi dengan tegas dan konsekuen, tanpa pandang bulu.

Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh IBL dan DPP Perbasi dalam menanggapi kasus Jarred Shaw menjadi momentum penting dalam memperkuat fondasi moral dan etika olahraga di Indonesia. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh komunitas olahraga, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.