José Mourinho Dipecat oleh Fenerbahce Setelah Gagal Lolos ke Liga Champions
Pada Jumat, 29 Agustus 2025, José Mourinho kembali kehilangan pekerjaannya setelah Fenerbahce mengumumkan perpisahan dengan sang pelatih hanya beberapa bulan setelah ia ditunjuk. Keputusan drastis itu diambil klub Turki setelah gagal lolos ke Liga Champions dan memulai musim domestik dengan hasil mengecewakan.
Menurut Reuters, pemutusan kontrak terjadi melalui kesepakatan bersama, meski tekanan dari hasil buruk menjadi faktor utama. Nampaknya, kekalahan dari Benfica di babak kualifikasi Liga Champions dan tertinggal dari Galatasaray di Super Lig membuat posisi Mourinho tidak lagi aman.
Rekam Jejak Pemecatan Mourinho
Pemecatan Mourinho oleh Fenerbahce membuat daftar perjalanan berliku pelatih asal Portugal tersebut semakin panjang. Kini, ia sudah tujuh kali kehilangan jabatan secara prematur dalam karier kepelatihannya.
Pemecatan pertama Mourinho terjadi di Chelsea pada September 2007 akibat konflik dengan pemilik Roman Abramovich. Di era keduanya melatih Chelsea pada Desember 2015, ia kembali dipecat setelah klub terpuruk di posisi ke-16 Liga Inggris. Di Real Madrid, Mourinho hanya bertahan tiga musim sebelum dipecat pada 2013 karena perselisihan dengan sejumlah pemain kunci.
Tahun 2018, giliran Manchester United yang memecat Mourinho setelah tim mengalami start terburuk dalam beberapa dekade di Liga Premier. Di antara riwayat pemecatan Mourinho, Tottenham jelas termasuk isu pemecatan yang paling panas. Pada April 2021, pihak klub memecat Jose Mourinho hanya enam hari sebelum final Carabao Cup.
Masa Depan Mourinho
Setelah dipecat oleh Fenerbahce, reputasi Mourinho tetap menarik perhatian di Eropa maupun Timur Tengah. Sejumlah media Eropa bahkan menyebut ia bisa jadi kandidat untuk Rangers di Skotlandia atau klub kaya di Saudi Arabia.
Walau demikian, dengan pola pemecatan berulang, muncul pertanyaan apakah era Mourinho di level top Eropa sudah berakhir. Meskipun “The Special One” mungkin masih memiliki magnet, masa depannya akan sangat ditentukan oleh klub mana yang berani memberikan kesempatan lagi.
Dengan tujuh kali pemecatan di belakangnya, Jose Mourinho kini berada di persimpangan karier yang menentukan.
Analisis Kinerja Mourinho di Fenerbahce
Mourinho telah lama dianggap sebagai salah satu manajer paling sukses di dunia sepakbola. Namun, ketika melihat performanya di Fenerbahce, banyak yang bertanya-tanya apakah gaya dan taktiknya yang dikenal defensif masih efektif di era sepakbola modern. Kegagalan untuk membawa timnya lolos ke Liga Champions menimbulkan keraguan tentang kemampuan taktisnya untuk bersaing di level tertinggi.
Selain itu, pergantian pelatih yang terlalu sering juga dapat berdampak negatif pada stabilitas tim. Pemain mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya baru setiap kali seorang manajer digantikan, dan hal ini dapat mengganggu performa keseluruhan tim. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi klub yang berencana untuk merekrut Mourinho di masa mendatang.
Kritik terhadap Mourinho
Selama kariernya, Mourinho juga sering kali dikritik karena sikap kontroversialnya di luar lapangan. Hubungannya dengan pemain, media, dan bahkan penggemar seringkali tegang, dan hal ini dapat menciptakan ketegangan di dalam tim. Beberapa kritikus berpendapat bahwa gaya manajerialnya yang otoriter mungkin tidak lagi efektif di era modern di mana hubungan antara pelatih dan pemain menjadi semakin penting.
Selain itu, beberapa pengamat juga meragukan kemampuan Mourinho untuk mengembangkan pemain muda. Di era di mana klub cenderung lebih memprioritaskan pengembangan bakat lokal, kemampuan seorang manajer untuk bekerja dengan pemain muda menjadi hal yang krusial. Mourinho mungkin perlu menyesuaikan filosofi pelatihnya jika ingin sukses di klub masa depan.
Prospek Karier Mourinho
Meskipun terjadi beberapa pemecatan dalam kariernya, reputasi Mourinho sebagai manajer sukses masih tetap mengilap. Banyak klub yang mungkin tertarik untuk merekrutnya berkat pengalaman dan keberhasilannya di masa lalu. Bagi Mourinho, mungkin saatnya untuk merefleksikan gaya manajerialnya dan menyesuaikan diri dengan tuntutan sepakbola modern jika ingin terus bersaing di level tertinggi.
Dengan kepribadian yang kuat dan ambisi yang besar, Mourinho mungkin masih memiliki potensi untuk sukses di dunia sepakbola. Namun, kesempatan selanjutnya akan sangat menentukan bagi masa depan karier pelatih yang kontroversial ini.


