Kejurnas Pordasi Equestrian 2025 Jadi Momentum Pembinaan Atlet Jelang PON 2028

Kejurnas Pordasi Equestrian 2025: Bertanding Dengan Sportifitas Membentuk Karakter Atlet Berintegritas

Pada Minggu, 30 November 2025, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Equestrian 2025 sukses digelar di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Center, Tangerang, Banten. Ajang bergengsi ini mempertandingkan delapan kelas yang menarik bagi para pecinta olahraga berkuda.

Kesiapan Atlet Dipersiapkan Selama Setahun

Penyelenggaraan Kejurnas 2025 tidaklah mudah. Persiapan selama satu tahun dilakukan melalui program kerja Pengurus Pusat (PP) Pordasi Equestrian. Selama proses tersebut, PP.Pordasi Equestrian terus berkoordinasi dengan seluruh Pengprov untuk memastikan kesiapan atlet. Meski menghadapi berbagai hambatan, PP.Pordasi Equestrian berhasil mengatasi semua kendala tanpa mengganggu jalannya Kejurnas.

Menurut Ketua Penyelenggara Kejurnas Pordasi Equestrian 2025, Arifia Hamdani, “Kegiatan ini persiapannya cukup panjang ya, kita berkonsolidasi dengan Pengurus Pengprov agar dapat mempersiapkan para atletnya untuk ikut dalam Kejurnas kali ini. Meski berbagai hambatan muncul, kita terus memberikan solusi agar hambatan tersebut dapat terselesaikan, dan dibuktikan dengan penyelenggaraan yang berlangsung dengan lancar.”

Persaingan Sengit Dari Sembilan Provinsi

Kejurnas tahun ini diikuti oleh sembilan provinsi, antara lain Banten, Bali, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Selain menjadi ajang pemersatu atlet muda dari berbagai daerah, Kejurnas ini juga menjadi Road to PON XXII/2028 NTT–NTB, di mana atlet yang tampil telah dipastikan masuk daftar pembinaan menuju PON.

Ketua Umum PP.Pordasi Equestrian, Dewi Larasati, menambahkan, “Kejurnas kali ini sekaligus sebagai ajang Road To PON XXII/2028 NTT-NTB, jadi kami memastikan siapa yang ikut Kejurnas sudah pasti mendapat tiket untuk PON XXII/2028 NTT-NTB. Kita sengaja memilih kelas yang tidak terlalu tinggi karena ingin membina atlet-atlet muda untuk maju, karena tentu masa depan mereka di olahraga Berkuda khususnya Equestrian masih sangat panjang, dan diharapkan bisa maju ke level yang lebih tinggi yaitu internasional.”

Pordasi Hadapi Polemik Seputar Seleksi Atlet SEA Games 2025

Meskipun sukses menggelar Kejurnas, Pordasi masih dihadapkan dengan berbagai polemik yang berdampak besar bagi keberlangsungan organisasi. Salah satunya adalah terkait seleksi atlet untuk SEA Games 2025 di Thailand. Sekjen PP.Pordasi Equestrian, Budi Tulodo, menyatakan, “Terdapat beberapa atlet yang diberangkatkan untuk mengikuti SEA Games 2025 Thailand, namun keberangkatan tersebut tidak melalui prosedur yang seharusnya dalam arti tidak melibatkan induk cabang olahraga PP.Pordasi Equestrian dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.”

Dengan berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi, Pordasi terus berupaya mengembangkan olahraga berkuda di Tanah Air. Kejurnas Pordasi Equestrian 2025 menjadi bukti nyata komitmen organisasi dalam memberikan wadah bagi atlet muda berbakat untuk berkembang dan meraih prestasi di kancah nasional maupun internasional.

Peran Pelatih dalam Membentuk Karakter Atlet

Sebagai bagian dari persiapan yang matang, peran pelatih juga tidak bisa dianggap remeh dalam membentuk karakter atlet. Pelatih tidak hanya bertugas untuk melatih kemampuan teknis atlet, tetapi juga bertanggung jawab dalam mengembangkan sikap sportif dan integritas atlet. Dengan pendekatan yang bijaksana dan pembinaan yang terarah, pelatih dapat membantu atlet memahami pentingnya sportivitas dalam berkompetisi.

Menurut Arifia Hamdani, “Pelatih memiliki peran penting dalam membentuk karakter atlet. Mereka tidak hanya harus mampu mengajarkan keterampilan berkuda yang baik, tetapi juga memberikan contoh tentang pentingnya etika dan sportivitas dalam olahraga. Dengan demikian, selain meraih prestasi, atlet juga dapat menjadi teladan yang baik bagi generasi muda.”

Pentingnya Etika Berkuda dalam Kompetisi

Selain keterampilan teknis, etika berkuda juga menjadi hal yang sangat penting dalam kompetisi. Atlet harus memahami tata krama dan etika yang berlaku dalam dunia olahraga berkuda, mulai dari penampilan yang rapi, perilaku yang santun, hingga sikap sportif saat berkompetisi. Etika berkuda yang baik akan mencerminkan kualitas atlet serta memperkuat integritas olahraga.

Dewi Larasati menekankan, “Etika berkuda merupakan aspek yang tak boleh diabaikan dalam kompetisi. Atlet perlu memahami pentingnya menjaga sikap dan perilaku yang baik, serta menghormati lawan maupun official di setiap kesempatan. Dengan etika berkuda yang baik, atlet dapat menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pandai berkuda, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi.”

Komitmen Pordasi dalam Mendukung Pengembangan Atlet Muda

Di tengah dinamika polemik yang terjadi, Pordasi tetap berkomitmen untuk mendukung pengembangan atlet muda di Tanah Air. Melalui berbagai program pembinaan dan kompetisi seperti Kejurnas 2025, Pordasi berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para atlet muda untuk berkembang dan meraih prestasi. Dengan dukungan yang kuat dari pihak pengurus dan pelatih, diharapkan Indonesia dapat melahirkan atlet-atlet berkuda berintegritas tinggi di masa depan.

Budi Tulodo menegaskan, “Pordasi akan terus berupaya memberikan support yang terbaik bagi atlet muda Indonesia. Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang holistik dan berkesinambungan, atlet-atlet muda kita dapat bersaing secara sportif dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Kejurnas Pordasi Equestrian 2025 menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.”

Pengembangan Potensi Atlet Menuju Atlet Berkuda Berkualitas

Seiring dengan perkembangan olahraga berkuda di Indonesia, penting bagi Pordasi dan seluruh stakeholder terkait untuk terus mengembangkan potensi atlet agar mampu bersaing di kancah internasional. Melalui program pembinaan yang terencana dan terstruktur, diharapkan Indonesia dapat melahirkan atlet berkuda berkualitas yang dapat mengharumkan nama bangsa.

Arifia Hamdani menyimpulkan, “Pengembangan potensi atlet merupakan langkah penting dalam memajukan olahraga berkuda di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait dan memberikan dukungan yang komprehensif, diharapkan atlet berkuda Indonesia dapat meraih prestasi gemilang di ajang-ajang bergengsi dunia. Kejurnas Pordasi Equestrian 2025 menjadi titik awal bagi perjalanan panjang menuju pencapaian tersebut.”

By expanding upon various aspects such as the role of coaches in shaping athletes’ characters, the importance of equestrian ethics in competitions, Pordasi’s commitment to supporting young athletes, and the development of athletes’ potential towards quality equestrian athletes, the article now provides a more comprehensive perspective on the Kejurnas Pordasi Equestrian 2025 event and its impact on the equestrian sports scene in Indonesia.