Liputan6.com, Jakarta – Penyelenggaraan ajang balap motor bergengsi MotoGP Indonesia di Nusa Tenggara Barat secara resmi akan dikelola langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai tahun 2025.
Langkah ini menandai babak baru dalam upaya pemerintah untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan event olahraga internasional tersebut. Pengalihan kewenangan ini merupakan bagian dari komitmen serius pemerintah dalam menjadikan MotoGP sebagai prioritas nasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memaksimalkan potensi MotoGP Indonesia sebagai pendorong pariwisata, penguat citra internasional, dan akselerator pertumbuhan ekonomi regional.
Event ini tidak hanya dipandang sebagai kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai platform strategis untuk menunjukkan Indonesia di kancah global. Transisi pengelolaan ini diharapkan membawa dampak positif yang lebih besar bagi negara.
Proses transisi kewenangan ini melibatkan koordinasi erat antara Kemenpora dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), pihak yang sebelumnya bertanggung jawab. Dengan Kemenpora mengambil alih, diharapkan sinergi antarlembaga pemerintah dapat lebih optimal dalam mendukung penyelenggaraan MotoGP.
Ini juga menjadi sinyal kuat keseriusan pemerintah dalam mengangkat standar dan keberlanjutan acara balap motor kelas dunia ini.Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen penuh dalam menyukseskan penyelenggaraan MotoGP Indonesia, tidak hanya untuk tahun 2025 tetapi juga untuk tahun-tahun berikutnya.
Menpora Dito Ariotedjo secara tegas menyatakan bahwa event ini telah ditetapkan sebagai prioritas nasional. Prioritas ini didasari oleh dampak signifikan yang diharapkan, meliputi peningkatan sektor pariwisata, penguatan citra positif Indonesia di mata dunia, serta stimulasi pertumbuhan ekonomi di tingkat regional maupun nasional.
Dukungan pemerintah yang kuat ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi penyelenggaraan MotoGP. Dengan adanya prioritas nasional, berbagai kementerian dan lembaga terkait dapat berkoordinasi lebih efektif. Hal ini akan memastikan bahwa semua aspek, mulai dari infrastruktur hingga logistik, siap mendukung kesuksesan acara bertaraf internasional ini.Komitmen Indonesia terhadap MotoGP tidak berhenti pada penyelenggaraan di Mandalika saja. Pemerintah juga bertekad membangun kemitraan jangka panjang dengan Dorna Sports, promotor utama MotoGP. Kemitraan ini bertujuan untuk memastikan keberadaan MotoGP di Indonesia secara berkelanjutan, sekaligus membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa depan.
Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan pengembangan sirkuit baru di wilayah lain di Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari peta jalan (roadmap) nasional untuk pengembangan olahraga balap motor di Tanah Air. Dengan adanya sirkuit tambahan, diharapkan dapat lebih memajukan industri balap motor domestik dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi pembalap muda Indonesia untuk berkembang.
Pengembangan infrastruktur balap motor ini mencerminkan visi jangka panjang pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat olahraga otomotif di Asia Tenggara. Langkah ini juga dapat menarik investasi lebih lanjut di sektor pariwisata olahraga. Ini akan memberikan dampak ekonomi yang lebih merata di berbagai daerah.Proses transisi kewenangan penyelenggaraan MotoGP Mandalika dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merupakan tonggak penting. Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menjelaskan bahwa rapat koordinasi yang dilakukan menjadi dasar formal pengalihan tanggung jawab ini. Transisi ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan sebuah sinyal kuat.
Pengalihan kontrak kepada Kemenpora menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam mengangkat level MotoGP Mandalika ke tingkat yang lebih tinggi. ITDC, sebagai pengelola kawasan Mandalika, akan tetap berperan dalam mendukung aspek infrastruktur dan pengembangan kawasan. Namun, kendali utama penyelenggaraan event akan berada di bawah koordinasi Kemenpora.
Langkah ini diharapkan dapat menyederhanakan birokrasi dan mempercepat pengambilan keputusan terkait penyelenggaraan. Dengan demikian, efisiensi dalam persiapan dan pelaksanaan MotoGP Mandalika dapat ditingkatkan. Ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarlembaga pemerintah untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan olahraga dan pariwisata nasional.Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, secara khusus menyoroti betapa pentingnya Indonesia dalam peta global MotoGP. Menurutnya, Indonesia bukan hanya sekadar salah satu pasar terbesar di dunia, tetapi juga memiliki potensi yang luar biasa. Potensi ini terlihat dari jumlah penggemar balap motor yang sangat besar serta pertumbuhan pesat industri sepeda motor di Tanah Air.
Ezpeleta menegaskan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat vital, bahkan mungkin yang terbesar bagi MotoGP. Antusiasme penggemar di Indonesia sangat tinggi, menciptakan atmosfer yang unik dan mendukung kesuksesan event. Selain itu, industri motor yang berkembang pesat di sini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan bagi olahraga balap motor.
Dorna Sports juga memiliki keyakinan besar bahwa Indonesia akan melahirkan bintang-bintang MotoGP masa depan. Hal ini didasari oleh bakat-bakat muda yang mulai bermunculan dan dukungan kuat dari pemerintah serta masyarakat. Kehadiran MotoGP di Indonesia diharapkan dapat memotivasi lebih banyak talenta lokal untuk berkarier di dunia balap internasional.