Manchester United Dicap Bikin Blunder Fatal: Jual Murah Berlian Kasar yang Kini Jadi Bintang LaLiga

Manchester United Dikabarkan Telah Melakukan Blunder Fatal dalam Bisnis Transfer

Liputan6.com, Jakarta – Manchester United dikatakan telah melakukan blunder fatal dalam bisnis transfer yang melibatkan pemain muda Alvaro Carreras. Hal ini membuat Setan Merah harus merasakan konsekuensi yang pahit.

Alvaro Carreras, pemain muda asal Spanyol berusia 22 tahun, sempat bermain untuk Manchester United namun tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain reguler sejak era pelatih Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick, hingga Erik ten Hag.

Blunder dalam Bisnis Transfer

Alvaro Carreras kemudian dipinjamkan ke klub lain beberapa kali sebelum akhirnya dijual ke Benfica dengan harga 14,3 juta euro pada musim panas 2024. Namun, setahun berselang, Carreras menarik perhatian Real Madrid yang bersedia membayar 50 juta euro untuk mendapatkannya.

Meskipun Manchester United mendapatkan keuntungan finansial sebesar 7,5 juta poundsterling dari penjualan Carreras, namun kepindahan pemain tersebut dianggap sebagai kegagalan bagi bisnis transfer klub. Pasalnya, Carreras kini ‘diagung-agungkan’ oleh Real Madrid dalam LaLiga.

Performa Gemilang dan Harga Jual Tinggi

Performa gemilang Carreras membuat Real Madrid merasa harganya terlalu murah dan menilai bahwa sang pemain seharusnya dijual dengan banderol 80 juta euro. Meskipun ada sejumlah penggemar yang awalnya skeptis, namun performa Carreras telah membuktikan bahwa harga tersebut sebenarnya pantas.

Manchester United juga melewatkan kesempatan untuk merekrut kembali Carreras di musim panas lalu karena sudah merekrut pemain lain di posisi bek kiri, Patrick Dorgu, enam bulan sebelumnya. Hal ini menjadi blunder dalam bisnis transfer yang bukan pertama kalinya dilakukan oleh Setan Merah.

Kesalahan dalam Bisnis Transfer Sebelumnya

Selain Carreras, Manchester United juga dikabarkan membuat kesalahan saat menjual Scott McTominay ke Napoli seharga 30,5 juta euro pada 2024. McTominay kini menjadi salah satu pemain berperforma baik di Serie A dan bahkan meraih gelar MVP Serie A tahun lalu.

Manchester United juga sering kali salah dalam membeli bintang-bintang dengan harga besar yang akhirnya gagal memberikan dampak signifikan di Old Trafford. Pembelian Antony, Jadon Sancho, hingga Rasmus Hojlund menjadi bukti blunder dalam pengambilan keputusan terkait transfer oleh klub.

Demikianlah kabar terbaru mengenai blunder fatal dalam bisnis transfer yang dilakukan oleh Manchester United. Semoga klub ini dapat belajar dari kesalahannya dan melakukan langkah yang lebih tepat di masa depan.

Penyebab Blunder dalam Bisnis Transfer Manchester United

Blunder dalam bisnis transfer yang dilakukan oleh Manchester United terutama terkait dengan kurangnya ketepatan dalam menganalisis potensi pemain. Alvaro Carreras adalah contoh yang jelas, di mana performa gemilangnya setelah meninggalkan Setan Merah menunjukkan bahwa mereka telah menilai harga jualnya terlalu rendah.

Selain itu, kurangnya koordinasi antara manajemen klub dan staf pelatih juga dapat menjadi faktor penyebab blunder dalam bisnis transfer. Kehadiran pemain seperti Patrick Dorgu yang direkrut tanpa koordinasi yang baik dengan pelatih bisa mengakibatkan redundansi dalam skuat dan peningkatan biaya yang tidak perlu.

Reformasi Sistem Manajemen Transfer

Untuk menghindari blunder dalam bisnis transfer di masa depan, Manchester United perlu melakukan reformasi dalam sistem manajemen transfer mereka. Proses analisis yang lebih mendalam terhadap potensi pemain, koordinasi yang baik antara manajemen dan pelatih, serta fleksibilitas untuk mengevaluasi kembali keputusan transfer adalah langkah-langkah penting yang harus diambil oleh klub.

Selain itu, melibatkan jaringan scouting yang luas dan handal juga dapat membantu klub untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda yang potensial dengan lebih baik. Dengan demikian, Manchester United dapat menghindari kesalahan dalam menilai harga jual pemain serta memaksimalkan potensi keuntungan dari bisnis transfer mereka.

Investasi dalam Pengembangan Bakat Lokal

Selain melihat potensi pemain dari luar klub, Manchester United juga perlu memperhatikan pengembangan bakat-bakat lokal. Dengan menginvestasikan sumber daya dalam akademi mereka, klub bisa menciptakan pemain-pemain muda berkualitas yang dapat menjadi aset berharga di masa depan.

Melalui pendekatan yang holistik dalam pengembangan bakat, seperti pembinaan teknik, taktik, dan mental pemain, Manchester United dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk keberhasilan jangka panjang klub. Dengan demikian, klub bisa mengurangi ketergantungan pada transfer pemain dari luar dan lebih mandiri dalam menciptakan tim yang kompetitif.

Kesimpulan

Blunder dalam bisnis transfer yang dilakukan oleh Manchester United menjadi pelajaran berharga bagi klub untuk melakukan introspeksi dan perbaikan di masa depan. Dengan melakukan reformasi dalam sistem manajemen transfer, investasi dalam pengembangan bakat lokal, dan peningkatan koordinasi antara berbagai pihak di klub, diharapkan Setan Merah dapat menghindari kesalahan yang sama dan meraih kesuksesan yang lebih baik di masa mendatang.

Itulah beberapa saran dan pandangan yang bisa diambil oleh Manchester United untuk mengatasi blunder dalam bisnis transfer dan menjadi lebih sukses di dunia sepakbola. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa klub ke arah yang lebih baik dan meraih prestasi gemilang di masa depan.