Megawati Hangestri dan Red Sparks Berpisah demi Sang Ibu

Megawati Hangestri dan Red Sparks Memilih Untuk Berpisah

Liputan6.com, Jakarta – Megawati Hangestri dan Jung Kwan Jang Red Sparks akhirnya memilih untuk berpisah. Menurut Red Sparks dan agennya, Rabu (9/4/2025), pemain timnas voli Indonesia itu memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan klub V-League atau Liga Voli Korea itu.

Megawati menolak permintaan tulus Red Sparks agar memperbarui kontraknya. Karena, ia ingin tinggal bersama ibunya yang tidak sehat.

“Mega juga ingin memperbarui kontraknya karena ia begitu bahagia selama dua tahun bersama Jung Kwan Jang,” kata agen Mega seperti dikutip Sports Naver. Tetapi, kesalehan berbaktinya untuk merawat kesehatan ibunya yang buruk akhirnya membuatnya menyerah untuk tetap bertahan di V-League,” tambah sang agen.

Megawati Memutuskan untuk Bermain di Liga Domestik

Megawati dikabarkan ingin bermain untuk tim di liga domestik Indonesia atau tim di liga Asia Tenggara seperti Thailand atau Vietnam. Ini agar dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya karena kompetisi yang relatif lebih pendek daripada V-League.

Namun, masa depan Megawati bermain di klub mana hingga kini belum diputuskan.

Prestasi Megawati di V-League

Megawati tampil apik pada musim pertamanya di Liga Voli Korea atau V-League bersama Jung Kwan Jang Red Sparks. Ia menduduki peringkat ke-7 dalam perolehan skor liga dan peringakt 1 di tim dengan 736 poin pada musim 2023-2024.

Selain itu, Megawati juga menempati peringkat ke-4 dalam rasio keberhasilan serangan dengan 43,95%. Di musim debutnya, ia membawa Red Sparks ke peringkat ke-3 di liga reguler.

Pada musim 2024-2025, Mega menduduki peringkat ke-3 dalam perolehan skor dengan 802 poin. Ia juga menempati peringkat 1 dalam serangan keseluruhan dengan rasio keberhasilan 48,06%.

Pelatih Red Sparks Mencatat Keberanian Megawati

Megawati memimpin Red Sparks lolos ke final Liga Voli Korea setelah mengalahkan Hyundai Construcktion 2-1 pada babak playoff. Ia memainkan peran penting yang menentukan dalam serangat saat melawan Pink Spinder di final walau akhirnya kalah 2-3.

Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin mengatakan Megawati Hangestri akan dikenang dalam sejarah V-League atau Liga Voli Korea. Pevoli berusia 25 tahun itu tampil apik dalam laga final meski kondisinya tidak prima.

Mega bermain dengan rasa sakit di lutut kanan sejak awal laga final. Cedera itu diakibatkan jadwal pertandingan yang ketat selama musim reguler dan babak playoff.

“Lutut kanan Megawati tidak dalam kondisi yang baik. Ia telah memainkan terlalu banyak pertandingan dalam waktu yang singkat. Namun, kemampuan menyerangnya yang bagus sangat hebat. Ia akan dikenang dalam sejarah V-League,” kata pelatih Red Sparks Ko Hee-jin seperti dikutip dari Sports Khan.

Perspektif Baru terhadap Keputusan Megawati

Keputusan Megawati Hangestri untuk berpisah dari Red Sparks dan tidak memperpanjang kontraknya dengan V-League memberikan pandangan baru tentang pentingnya nilai-nilai keluarga dan kepedulian terhadap orang terdekat. Meskipun karirnya sebagai atlet sangat penting, Megawati memilih untuk fokus pada ibunya yang sakit sebagai prioritas utama. Tindakan ini menggambarkan kedalaman karakter dan kepedulian Megawati di luar lapangan.

Mendorong Prioritas Keluarga di Dunia Olahraga

Keputusan Megawati juga menyoroti pentingnya mendorong prioritas keluarga di dunia olahraga yang seringkali membutuhkan pengorbanan besar dari para atlet. Dalam situasi di mana prestasi sering diutamakan, Megawati memberikan contoh bahwa keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi adalah kunci kebahagiaan dan kesejahteraan yang seimbang.

Dampak Emosional dari Keputusan Megawati

Bagi para penggemar dan rekan setim Megawati, keputusannya untuk berpisah dan tidak memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks pasti menimbulkan dampak emosional. Megawati telah menjadi bagian integral dari tim dan kontribusinya yang luar biasa dalam kompetisi telah menginspirasi dan mengangkat semangat rekan-rekannya. Meskipun keputusannya dapat dipahami, perpisahan ini mungkin menimbulkan rasa kehilangan dan nostalgia di antara mereka yang terlibat.

Potensi Karir Megawati di Liga Domestik

Dengan keputusannya untuk bermain di liga domestik Indonesia atau liga Asia Tenggara, Megawati membuka peluang baru bagi perkembangan karirnya. Bermain di lingkungan yang lebih dekat dengan keluarga dapat memberinya dukungan emosional dan fisik yang lebih besar untuk mencapai potensinya di lapangan. Ini juga dapat menjadi kesempatan untuk menginspirasi generasi muda pemain voli di Indonesia dan kawasan sekitarnya.

Legacy Megawati dalam Sejarah V-League

Meskipun Megawati memutuskan untuk berpisah, warisannya dalam sejarah V-League atau Liga Voli Korea tetap terukir dengan kokoh. Prestasinya, dedikasinya, dan semangat permainannya tidak akan terlupakan oleh penggemar voli dan komunitas atletik. Megawati Hangestri akan tetap diingat sebagai salah satu pemain berbakat dan berani yang pernah berkompetisi di liga tersebut.

Penutup

Keputusan Megawati Hangestri untuk berpisah dari Red Sparks dan V-League menunjukkan bahwa dalam dinamika dunia olahraga yang kompetitif, nilai-nilai keluarga dan kepedulian terhadap kesejahteraan pribadi tetap menjadi prioritas utama bagi sebagian atlet. Dengan langkah ini, Megawati tidak hanya menunjukkan keberaniannya untuk memilih kebahagiaan pribadi, tapi juga memberikan contoh yang menginspirasi tentang pentingnya keseimbangan antara karir dan kehidupan personal. Semoga keputusan Megawati ini membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam perjalanan karir dan kehidupannya ke depan.