Paul Scholes Kecam Marcus Rashford, Sebut Sikapnya Memalukan di MU dan Barcelona

Paul Scholes Kritik Keras Sikap Marcus Rashford

Legenda Manchester United, Paul Scholes, mengeluarkan kritik pedas terhadap Marcus Rashford karena perilaku yang dianggapnya memalukan. Rashford, yang kini bermain di Barcelona setelah meninggalkan Old Trafford, kembali menimbulkan kontroversi dengan masalah kedisiplinan yang ia tunjukkan.

Rashford Dicoret dari Starter Barcelona

Pemain berusia 27 tahun itu secara mengejutkan dicoret dari starting lineup Barcelona saat menghadapi Getafe. Keputusan tersebut diambil setelah Rashford terlambat datang ke pertemuan tim sebelum pertandingan dimulai.

Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Rashford, dan Scholes menganggap bahwa perilaku seperti itu dapat merusak karier sang pemain. Kritik keras tersebut disampaikan oleh Scholes melalui sebuah podcast sepak bola.

Sikap dan Mentalitas Rashford Dipertanyakan

Menurut Scholes, masalah utama yang dimiliki Rashford adalah sikap dan mentalitasnya. Ia merasa bahwa perilaku Rashford di luar batas dan memalukan, baik saat bermain untuk Manchester United maupun Barcelona.

Paul Scholes menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Rashford, menyebut bahwa pemain itu pernah berhenti berjuang untuk Manchester United. Ia juga menyoroti momen ketika Rashford terlihat tidak serius di lapangan, menunjukkan sikap yang tidak pantas bagi seorang pemain profesional.

Teknologi Tak Membenarkan Keterlambatan

Scholes juga menyinggung soal keterlambatan Rashford di Barcelona, menganggap alasan yang dibuat oleh sang pemain tidak dapat dibenarkan. Menurutnya, dengan teknologi yang ada saat ini, terlambat datang dianggap tidak masuk akal.

Scholes menegaskan bahwa perilaku seperti itu tidak akan diterima dalam jangka panjang di Barcelona, dan menyoroti bahwa Rashford perlu mengubah sikap dan meningkatkan disiplinnya jika ingin meraih kesuksesan di level tertinggi.

Talenta vs Mentalitas

Meskipun Paul Scholes mengakui bahwa Marcus Rashford memiliki bakat yang luar biasa, ia juga menekankan pentingnya disiplin dan tekad dalam mencapai kesuksesan sejati. Scholes berpendapat bahwa Rashford harus meningkatkan mentalitasnya jika ingin menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

Dengan demikian, kritik keras yang dilontarkan oleh Paul Scholes terhadap Marcus Rashford diharapkan dapat menjadi cambuk bagi pemain muda tersebut untuk memperbaiki sikap dan kedisiplinannya, serta meningkatkan fokusnya dalam mencapai potensi maksimalnya di dunia sepak bola.

Menjaga Konsistensi dalam Karier

Sikap dan mentalitas yang kritis dari Paul Scholes terhadap Marcus Rashford mengingatkan pentingnya menjaga konsistensi dalam karier seorang pemain sepak bola. Meskipun talenta alami sangat penting, tanpa disiplin dan tekad yang kuat, sulit bagi seorang pemain untuk mencapai puncak kesuksesan.

Sebagai contoh, banyak pemain berbakat lainnya yang gagal mencapai potensi mereka karena kurangnya fokus dan kedisiplinan. Oleh karena itu, Rashford perlu belajar dari kritik yang diterimanya dan menggunakan hal tersebut sebagai motivasi untuk terus berkembang sebagai pemain dan individu.

Membangun Karier yang Berkelanjutan

Penting bagi seorang pemain sepak bola untuk memahami bahwa karier mereka adalah investasi jangka panjang. Dengan menjaga sikap profesional, disiplin yang tinggi, dan tekad yang kuat, seorang pemain dapat membangun karier yang berkelanjutan dan memuaskan.

Rashford harus memahami bahwa prestasi di lapangan tidak hanya ditentukan oleh bakat semata, tetapi juga oleh kerja keras, ketekunan, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Dengan demikian, kritik yang diberikan oleh Paul Scholes dapat menjadi pendorong bagi Rashford untuk meraih sukses yang lebih besar di masa depan.

Menerima dan Mengatasi Kritik

Sebagai seorang atlet profesional, menerima kritik adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan karier. Rashford perlu belajar bagaimana merespons kritik dengan bijak, menggunakan masukan yang diberikan untuk memperbaiki diri, dan membuktikan nilainya sebagai pemain yang tangguh.

Dengan menghadapi kritik secara dewasa dan berkomitmen untuk terus berkembang, Rashford dapat menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi pemain yang luar biasa. Menerima tantangan dan melihat setiap kritik sebagai kesempatan untuk tumbuh adalah langkah penting dalam membangun karier yang sukses.

Melangkah Maju dengan Penuh Keyakinan

Selain meningkatkan sikap dan kedisiplinan, Marcus Rashford juga perlu memperbaiki keyakinan dirinya. Dengan keyakinan yang kuat dalam kemampuannya dan fokus yang tidak tergoyahkan, Rashford dapat mengatasi hambatan dan mencapai tujuannya dengan lebih baik.

Kritik yang diterima dari Paul Scholes seharusnya menjadi pemicu bagi Rashford untuk melangkah maju dengan penuh keyakinan. Dengan mengambil hikmah dari setiap tantangan yang dihadapi, Rashford dapat membuktikan nilai dan potensinya sebagai pemain hebat di dunia sepak bola.

Dengan demikian, penting bagi Rashford untuk melihat kritik sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang, serta menggunakannya sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan yang gemilang di masa depan.