Ibnu Sulistyo Riza Pradipto Ditetapkan sebagai Penasihat Strategis AESF, Dorong Pertumbuhan Industri Esports di Asia
Jakarta – Dunia esports Indonesia merayakan kabar gembira setelah Ibnu Sulistyo Riza Pradipto dipercaya oleh Presiden Asian Electronic Sports Federation (AESF), Santi Lothong, sebagai penasihat strategis. Penunjukan Ibnu diharapkan dapat memperkuat ekosistem esports dan meningkatkan industri game di seluruh kawasan Asia.
Pengumuman penunjukan Ibnu sebagai penasihat strategis AESF dilakukan oleh Presiden AESF, Santi Lothong, dalam acara AESF Esports Forum 2025 yang berlangsung di Bangkok pada 9 Oktober 2025. Acara tersebut menjadi platform bagi asosiasi anggota, mitra strategis, dan pemangku kepentingan lainnya dari seluruh Asia untuk mendiskusikan masa depan ekosistem esports yang inklusif dan berkelanjutan.
Menanggapi penunjukan tersebut, Ibnu menyatakan, “Saya merasa terhormat dipercaya sebagai Strategic Advisor Presiden AESF Santi Lithong. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga komitmen bersama untuk mengembangkan dan menyatukan ekosistem esports dan industri game di kawasan Asia. Mari kita bersama-sama membangun masa depan esports.”
Misi AESF yang mengusung semangat “Persatuan dan Solidaritas Esports Asia” diharapkan dapat membentuk fondasi utama untuk mengembangkan esports yang kuat, kompetitif, dan inklusif di seluruh Asia. Forum AESF 2025 yang bertema “Membentuk Ekosistem Esports dan Masa Depan Asia dan Dunia” menjadi wadah penting dalam menentukan arah industri esports regional.
Ada tiga fokus utama dalam diskusi forum tersebut, yaitu pengembangan pendidikan dan karier di dunia esports, peningkatan inklusivitas dan keberagaman, serta peran penting media dan penyiaran dalam membentuk citra dan pertumbuhan industri esports.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden AESF, Santi Lothong, menegaskan komitmen federasi untuk memperkuat kerja sama antarnegara di kawasan Asia. “Esports adalah sarana untuk menyatukan generasi dan budaya melalui kompetisi yang sehat dan berskala global,” ujarnya.
AESF juga menandai langkah awal kerja sama strategis antara Asia dan Eropa melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Jenderal AESF, Steve Kim, dan Sekretaris Jenderal European Esports Federation (EEF), Lukasz Klimczyk. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara kedua benua.
Sebagai penutup forum, dilakukan seremoni penyerahan bendera dan Memorandum of Intention antara Presiden AESF, Santi Lothong, dan Presiden VIRESA, Do Viet Hung, sebagai simbol dimulainya persiapan Asian Esports Games 2026 yang akan diselenggarakan di Vietnam.
AESF memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini, termasuk Sekretaris Jenderal ABU Ahmed Nadeem, CEO Healthy Gaming Christoffer Johansson, dan penyelenggara TESF. Dukungan besar juga diberikan oleh Gubernur Bangkok dan Wakil Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Preecha Lalun, atas peran mereka dalam kesuksesan forum tersebut.
Prediksi Pertumbuhan Industri Esports di Asia
Setelah penunjukan Ibnu Sulistyo Riza Pradipto sebagai Penasihat Strategis AESF, terbuka peluang besar untuk pertumbuhan industri esports di Asia. Dengan semangat persatuan dan solidaritas yang diusung oleh AESF, diharapkan ekosistem esports di Asia dapat semakin kuat, kompetitif, dan inklusif.
Dalam menghadapi masa depan industri esports, pengembangan pendidikan dan karier di dunia esports menjadi prioritas utama. Dengan adanya dukungan yang kuat dari pihak-pihak terkait, para pemain esports di Asia dapat memiliki akses yang lebih baik untuk mengasah keterampilan dan meraih kesuksesan dalam karier esports mereka.
Selain itu, peningkatan inklusivitas dan keberagaman juga menjadi hal yang sangat penting dalam pengembangan industri esports. Dengan mendorong partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat dan memperhatikan keberagaman budaya di Asia, industri esports dapat menjadi lebih representatif dan inklusif bagi semua orang.
Peran media dan penyiaran juga tidak bisa dianggap remeh dalam pertumbuhan industri esports. Dengan dukungan media yang lebih luas dan peningkatan kualitas penyiaran, citra industri esports di Asia dapat semakin berkembang dan menarik minat dari berbagai kalangan masyarakat.
Kerja sama antarnegara di kawasan Asia juga menjadi kunci penting dalam memperkuat industri esports. Dengan adanya kesepakatan strategis antara Asia dan Eropa melalui AESF dan EEF, diharapkan kerja sama antar benua ini dapat membawa industri esports ke tingkat yang lebih tinggi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Melalui Asian Esports Games 2026 yang akan diselenggarakan di Vietnam, AESF memberikan kesempatan bagi negara-negara di Asia untuk bersaing dalam kompetisi esports dan memperkuat hubungan antarbangsa dalam industri ini. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak terkait, termasuk Gubernur Bangkok dan Wakil Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, acara ini diharapkan dapat menjadi ajang yang prestisius dan sukses.
Dengan adanya penunjukan Ibnu Sulistyo Riza Pradipto sebagai Penasihat Strategis AESF, momentum positif untuk pertumbuhan industri esports di Asia semakin terasa kuat. Dukungan dari berbagai pihak, komitmen untuk memperkuat kerja sama antarnegara, dan fokus pada pengembangan pendidikan dan inklusivitas menjadi fondasi utama dalam membangun masa depan industri esports yang cerah di Asia.


