Liputan6.com, Jakarta Kamis 14 Agustus 2024, final UEFA Super Cup mempertemukan PSG dan Tottenham di Warsawa, Polandia. Pertandingan berakhir imbang 2-2 setelah 12- menit, PSG lantas menang 4-3 di babak adu penalti untuk merebut trofi.
Pertandingan ini menjadi momen penting bagi Lucas Chevalier, yang melakukan debut kompetitifnya bersama PSG. Meskipun mengalami kesulitan di awal, Chevalier berhasil menunjukkan ketangguhan dan menjadi pahlawan di babak adu penalti.
Lucas Chevalier, kiper muda yang direkrut dari Lille, diharapkan dapat menggantikan posisi Gianluigi Donnarumma yang tidak masuk dalam skuad. Dalam pertandingan ini, PSG diharapkan dapat mempertahankan dominasi mereka setelah sukses meraih gelar Ligue 1 dan Liga Champions sebelumnya.
Pertandingan dimulai dengan PSG yang mendominasi penguasaan bola, tetapi mereka kesulitan menciptakan peluang yang berarti. Tottenham berhasil membuka skor pada menit ke-39 melalui Micky van de Ven, setelah Chevalier melakukan penyelamatan yang baik dari tembakan Joao Palhinha.Lucas Chevalier menjadi starter dalam pertandingan ini, menandai debutnya yang sangat dinanti.
Keputusan pelatih Luis Enrique untuk menurunkannya sebagai kiper utama menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan Chevalier. Meskipun baru berusia 22 tahun, ia diharapkan dapat memberikan performa terbaiknya untuk PSG.
Sayangnya, debutnya tidak berjalan mulus. Chevalier membuat kesalahan untuk kebobolan pertama dan lebih buruk lagi untuk kebobolan kedua.
Tendangan bebas Pedro Porro benar-benar membuat Chevalier gelagapan karena tidak siap, jadi dia tidak bisa berbuat banyak ketika Cuti Romero menyundul bola dan mencetak gol.Meskipun membuat sejumlah kesalahan di waktu normal, Chevalier berhasil menebusnya di babak adu penalti.
Ia melakukan penyelamatan penting dengan menggagalkan tendangan penalti dari Mathys Tel dan Micky van de Ven. PSG akhirnya memenangkan adu penalti dengan skor 5-4 setelah pertandingan berakhir imbang 2-2.
Keberhasilan Chevalier dalam adu penalti menyelamatkan dirinya sendiri atas kritik. Dia menunjukkan ketangguhan mental untuk bangkit dari kesalahan dan membantu tim meraih kemenangan.