Real Madrid Berakhir Musim Tanpa Gelar, Xabi Alonso Perlu Evaluasi
Real Madrid mengakhiri musim 2024/2025 dengan tangan hampa setelah gagal meraih Piala Dunia Antarklub 2025 akibat kekalahan dari Paris Saint-Germain di semifinal. Les Parisiens tampil dominan dengan mencetak empat gol tanpa balas, menjadikan kekalahan ini sebagai awal dari masalah yang terjadi pada skuad Los Blancos.
Penampilan Buruk Sejak Musim 2024/2025
Kekalahan telak ini membuka lebar masalah yang terjadi pada sistem permainan Real Madrid sejak musim 2024/2025. Xabi Alonso yang baru saja menggantikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih utama, tampaknya perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap performa tim.
“Kekalahan ini tidak boleh membuat kami terpuruk, kami harus bangkit dan reset sebelum memulai musim depan. Musim 2025/2026 akan menjadi awal yang berbeda bagi kami,” ujar Xabi Alonso, pelatih berumur 43 tahun tersebut.
Masalah di Lini Belakang
Sepanjang musim 2024/2025, Los Blancos telah kebobolan total 84 gol di seluruh kompetisi, termasuk pada Piala Dunia Antarklub 2025. Cedera, inkonsistensi, dan sistem yang buruk menjadi alasan utama lini belakang El Real terus dihujani serangan lawan.
“Kami selalu terlambat untuk datang dan tidak cukup dekat dengan lawan. Dari sudut pandang saya, itulah mengapa kami kalah,” ungkap Thibaut Courtois, kiper Real Madrid.
Tantangan Adaptasi Baru dengan Xabi Alonso
Bergantinya kepelatihan dari Ancelotti ke Alonso membuat para pemain Los Merengues harus beradaptasi kembali dengan taktik dan strategi baru. Meski Alonso mencoba menerapkan taktik tiga bek tengah, kekalahan dari PSG membuktikan bahwa para pemain Madrid belum sepenuhnya beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Alonso harus mampu mengelola ego para bintang seperti Vinicius Jr, Kylian Mbappe, dan Jude Bellingham agar tim dapat bermain sebagai satu kesatuan yang solid. Kolektifitas tim menjadi kunci sukses yang harus dipahami oleh setiap pemain.
Harapan Menuju Musim 2025/2026
Dengan talenta-talenta besar yang dimiliki oleh Real Madrid, Xabi Alonso memiliki potensi untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan. Jika mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada, Los Blancos berpeluang kembali bersaing untuk meraih gelar juara pada musim 2025/2026 mendatang.
Dengan tekad dan kerja keras, Real Madrid di bawah arahan Xabi Alonso memiliki potensi untuk meraih kesuksesan di masa depan yang lebih baik.
Krisis Identitas Real Madrid
Perjalanan Real Madrid musim ini menunjukkan adanya krisis identitas dalam tim. Dari kejayaan menjadi tim dominan di pentas Eropa, kini Los Blancos kesulitan menemukan pola permainan yang konsisten. Xabi Alonso perlu mengevaluasi tidak hanya performa individu para pemain, tetapi juga mencari kembali filosofi permainan yang sejati untuk Real Madrid.
Dalam sejarahnya, Real Madrid selalu dikenal dengan gaya permainan yang menyerang, penuh dengan flair dan keindahan. Namun, musim ini mereka tampak kehilangan arah dan kepercayaan diri. Alonso harus kembali menggali akar permainan yang membuat Los Blancos begitu dihormati di seluruh dunia.
Membenahi Komunikasi di Lapangan
Selain masalah taktik dan strategi, Real Madrid juga terlihat kekurangan komunikasi di lapangan. Pemain-pemain seperti Luka Modric, Karim Benzema, dan David Alaba sering terlihat tidak sejalan dalam menghadapi situasi-situasi krusial. Xabi Alonso perlu menekankan pentingnya komunikasi di antara para pemain agar tim dapat bergerak sebagai satu kesatuan solid, baik dalam serangan maupun pertahanan.
Alonso perlu menjadi penghubung antara skuad dan membentuk sebuah atmosfer yang penuh kebersamaan. Dengan memperbaiki komunikasi di lapangan, Real Madrid dapat memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada.
Penyegaran dalam Pemain Muda
Salah satu cara untuk menghadapi tantangan musim depan adalah dengan memberikan kesempatan lebih kepada pemain muda. Real Madrid memiliki akademi yang terkenal dengan menghasilkan talenta-talenta berbakat. Xabi Alonso perlu lebih agresif dalam memberikan kesempatan bermain bagi pemain muda seperti Miguel Gutierrez, Antonio Blanco, dan Sergio Arribas.
Dengan menyuntikkan darah segar dari pemain muda, Real Madrid dapat memiliki variasi dalam pola permainan dan juga menyiapkan generasi penerus yang akan membawa klub ini ke kesuksesan jangka panjang. Memadukan pengalaman dan energi muda bisa menjadi kunci dalam membangun kembali kejayaan Real Madrid.
Persiapan Mental dan Fisik yang Matang
Selain persiapan taktik dan strategi, Xabi Alonso juga perlu mempersiapkan mental dan fisik para pemain dengan baik. Kegagalan musim ini harus menjadi cambuk bagi skuad Real Madrid untuk bangkit lebih kuat. Latihan fisik yang intens dan pendekatan psikologis yang tepat dapat membantu para pemain mengatasi tekanan dan menjaga konsistensi performa mereka sepanjang musim.
Alonso perlu bekerja sama dengan tim pelatih untuk merancang program latihan yang dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan para pemain. Dengan persiapan yang matang secara fisik dan mental, Real Madrid dapat menjadi kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi segala tantangan yang ada di musim mendatang.