Presiden FIGC Beri Peringatan Tegas: Mateo Retegui Hijrah ke Arab Saudi, Posisi di Timnas Italia Bakal Terancam

FIGC Khawatir dengan Kepindahan Mateo Retegui ke Al Qadsiah

Rencana kepindahan bomber haus gol Mateo Retegui dari Atalanta ke klub Arab Saudi, Al Qadsiah, telah menciptakan kekhawatiran di kalangan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Presiden FIGC, Gabriele Gravina, secara terbuka mengekspresikan kekecewaannya dan mengungkapkan bahwa langkah Retegui ini bisa berdampak langsung pada statusnya di Timnas Italia.

Potensi Transfer Besar ke Al Qadsiah

Menurut sumber-sumber terpercaya, transfer Retegui ke Al Qadsiah hampir rampung. Al Qadsiah disebut siap mengeluarkan dana sebesar €67 juta, termasuk bonus, kepada Atalanta. Jumlah yang fantastis ini jauh melampaui nilai pembelian Atalanta dari Genoa yang hanya €28 juta kurang dari setahun yang lalu. Selain itu, Retegui juga diprediksi akan menerima gaji fantastis sebesar €16 juta per musim di Saudi Pro League.

Dampak Kepindahan Terhadap Performa Internasional

Meskipun transfer ini memberikan keuntungan finansial yang besar bagi klub dan pemain, FIGC menyoroti dampaknya terhadap performa pemain di level internasional. Gravina menegaskan bahwa kualitas dan kompetitivitas liga tempat pemain berkarier akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan pilihan pemain untuk timnas.

Gravina mengatakan, “Kami kecewa. Retegui adalah pemain yang sangat penting bagi Azzurri. Tapi sayangnya, seperti pemain lainnya, ia memilih jalan yang berbeda.”

Retegui telah tampil impresif musim ini dengan menyabet gelar Capocannoniere Serie A dan mencetak enam gol dalam 20 caps bersama tim nasional. Namun, kepindahannya ke liga yang dianggap kurang kompetitif telah memunculkan pertanyaan tentang peluangnya untuk tetap menjadi pilihan utama di lini depan timnas.

FIGC Menghadapi Tantangan Baru

Di sisi lain, FIGC juga tengah menghadapi tantangan lain setelah Timnas Italia terlempar dari 10 besar peringkat FIFA. Dengan kedatangan pelatih baru, Gennaro Gattuso, Gravina meminta seluruh elemen tim untuk bersatu demi satu target besar: lolos ke Piala Dunia 2026.

Gravina menegaskan, “Kita harus bangkit, bekerja keras, dan mulai memenangkan pertandingan. Tidak ada alasan lain. Fokus kita hanya satu: memastikan Italia berada di Piala Dunia mendatang.”

Perubahan di Sektor Usia Muda

Tak hanya di level senior, perubahan besar juga tengah dilakukan di sektor usia muda. Silvio Baldini disebut-sebut menjadi kandidat kuat sebagai pelatih baru tim U-21 Italia. Gravina menambahkan, “Kami sedang merombak total struktur pembinaan usia muda, mulai dari tim senior, U-21, U-20, hingga U-19. Dalam beberapa hari ke depan, kami harap bisa mengumumkan jajaran pelatih baru.”

Kepindahan Mateo Retegui ke Arab Saudi bisa mengubah arah kariernya secara drastis—menguntungkan dari sisi finansial, tapi penuh risiko dari sisi prestasi internasional. Kini, tinggal menunggu apakah keputusan itu akan menjadi batu loncatan atau justru langkah mundur bagi sang striker.

Sumber: Football Italia

Implikasi Kepindahan Mateo Retegui ke Al Qadsiah

Kepindahan Mateo Retegui ke Al Qadsiah bukan hanya sekadar perpindahan klub biasa. Hal ini memiliki dampak yang cukup signifikan, terutama dalam konteks karier internasional sang pemain. FIGC harus mempertimbangkan bahwa kompetisi di Saudi Pro League mungkin tidak sebanding dengan Serie A Italia, yang bisa memengaruhi performa dan perkembangan pemain di level yang lebih tinggi.

Perpindahan besar-besaran seperti ini juga memunculkan pertanyaan mengenai motivasi dan ambisi seorang pemain. Apakah keputusan Retegui untuk meninggalkan liga top Eropa demi gaji besar di klub Arab Saudi akan memengaruhi fokus dan dedikasinya terhadap timnas? Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi FIGC dalam mengevaluasi pemain yang layak dipertahankan untuk mewakili Italia di kancah internasional.

Strategi FIGC untuk Meningkatkan Performa Timnas

FIGC juga harus memperhatikan strategi jangka panjang dalam meningkatkan performa Timnas Italia. Selain mempertahankan pemain berkualitas tinggi, seperti Retegui, mereka juga perlu memperkuat struktur pembinaan usia muda untuk menjamin kelangsungan dan kesuksesan timnas di masa depan.

Dengan rencana revitalisasi sektor usia muda yang dilakukan FIGC, diharapkan akan lahir generasi penerus yang berkualitas dan siap bersaing di tingkat internasional. Pemilihan Silvio Baldini sebagai pelatih tim U-21 merupakan langkah awal yang menunjukkan komitmen FIGC untuk mencetak pemain-pemain muda berbakat dan potensial.

Mengatasi Tantangan dan Membangun Kejayaan

FIGC menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan ambisi untuk membangun kembali kejayaan Timnas Italia. Dengan perubahan di tingkat senior dan juga usia muda, federasi tersebut perlu menjaga keseimbangan antara menjaga tradisi kemenangan dan beradaptasi dengan perkembangan dunia sepak bola modern.

Dukungan dan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemain, pelatih, dan pengurus FIGC, menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan. Semangat untuk terus berkembang, bekerja keras, dan mengejar prestasi harus menjadi semangat yang mewarnai setiap langkah yang diambil oleh Timnas Italia.

Kepindahan Mateo Retegui mungkin hanya salah satu dari banyak cerita yang akan memengaruhi perjalanan Timnas Italia ke depan. Namun, dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, FIGC yakin bisa mengatasi setiap rintangan dan membawa Italia kembali ke puncak kejayaan sepak bola internasional.

Sumber: Football Italia