Liputan6.com, Jakarta Pep Guardiola akan menghadapi Manchester United untuk kali ke-30 dalam kariernya saat City menjamu Setan Merah di Etihad Stadium pada Minggu (14/9/2025) malam WIB. Pertandingan ini menjadi sorotan karena rivalitas sengit kedua tim di Premier League.
Pelatih asal Spanyol ini telah menghadapi United dengan tiga klub berbeda yang ia tangani, mulai dari Barcelona, Bayern Munich, hingga kini Manchester City. Masing-masing pertemuan menghadirkan cerita dan catatan tersendiri bagi Guardiola.
Meski United kesulitan di era pasca-Ferguson, Guardiola tetap menghadapi tantangan berat dalam beberapa laga. Banyak momen penting yang memperlihatkan pergulatan strategi dan kualitas tim.
Sepanjang kariernya, Guardiola sudah menghadapi berbagai situasi melawan United, dari final Liga Champions hingga derby lokal di Manchester. Rekam jejaknya mencatat kemenangan, kekalahan, dan hasil imbang yang cukup berimbang.Secara keseluruhan, Guardiola telah menghadapi United 29 kali dengan 16 kemenangan, 4 imbang, dan 9 kalah. Tim asuhannya mencetak 57 gol dan kebobolan 37 gol selama pertemuan tersebut.
Saat di Bayern, Guardiola menghadapi United yang ditangani David Moyes. Bayern menang agregat 4-2 di perempat final Liga Champions, namun kalah di babak berikutnya dari Real Madrid.
Di Man City, Guardiola kalah dalam dua pertemuan liga 2019-20. Ia kemudian membalas dengan kemenangan di semifinal Piala Liga 2020 dan 2021, yang akhirnya membuat City menjuarai trofi tersebut.United kalah enam kali dari tujuh pertemuan antara 2021 hingga pertengahan 2024. Termasuk di final FA Cup 2023, di mana Ilkay Gundogan membawa City menang 2-1 di Wembley.
Namun, di final FA Cup 2024, Guardiola mengalami salah satu kekalahan paling mengejutkan dalam kariernya. United asuhan Erik ten Hag menang 2-1 meski performa mereka sepanjang musim tidak konsisten.
Musim 2024-25 juga menjadi tantangan bagi Guardiola. City kalah 2-1 di Etihad setelah kebobolan dua gol di menit terakhir, kemudian bermain imbang 0-0 di Old Trafford pada April.
