PSSI Minta I-League Kurangi Jatah Pemain Asing pada BRI Super League Musim 2025/2026
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah mengajukan permintaan kepada I-League (sebelumnya PT Liga Indonesia Baru) untuk mengurangi jumlah pemain asing dalam kompetisi BRI Super League musim 2025/2026. Sebelumnya, I-League mengumumkan bahwa peserta Super League dapat merekrut 11 pemain asing, namun hanya delapan di antaranya yang dapat diturunkan dalam satu pertandingan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT LIB terkait hal ini. “Kami telah rapat dan mungkin pekan depan LIB akan bertemu dengan kami. Kami melihat bahwa delapan pemain asing dalam satu pertandingan itu terlalu banyak, sehingga kami memutuskan untuk mengurangi menjadi tujuh,” ujarnya di Jakarta pada Rabu (16/7/2025).
Erick Thohir juga menekankan pentingnya pengembangan talenta muda nasional serta menjaga keseimbangan kompetisi. “Tujuh pemain asing ditambah pemain U-23 untuk dimainkan minimal 45 menit, sementara sisanya adalah pemain nasional. Kami juga senang melihat beberapa pemain diaspora seperti Jordi Amat (Persija Jakarta), Jens Raven (Bali United), atau Rafael Struick (Dewa United) yang kembali,” tambahnya.
Keputusan I-League untuk menambah jatah pemain asing telah menuai kritik dari berbagai pihak termasuk Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), yang meminta agar peraturan tersebut ditinjau ulang.
Tak hanya itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (7/7/2025), operator kompetisi juga mengumumkan bahwa klub-klub di Super League musim depan wajib mengontrak lima pemain lokal U-23 yang lahir pada tahun 2003. Setiap pertandingan, minimal satu pemain harus dimainkan selama 45 menit.
Perubahan signifikan juga terjadi dalam hal nama kompetisi. Liga 1 akan resmi berganti nama menjadi Super League, sementara Liga 2 akan menjadi Championship. Selain itu, PT LIB juga akan mengalami perubahan nama menjadi I-League.
Perubahan-perubahan ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas klub Indonesia di level Asia, mengingat kompetisi antarklub di tingkat Asia memungkinkan penggunaan pemain asing dalam jumlah besar. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
PSSI Mendorong Pengembangan Talenta Lokal Melalui Kebijakan Baru
PSSI telah mengambil langkah proaktif dalam mendorong pengembangan talenta sepak bola lokal dengan mengajukan permintaan kepada I-League untuk mengurangi jatah pemain asing dalam kompetisi BRI Super League. Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi pemain-pemain muda Indonesia untuk berkembang dan mendapatkan pengalaman bermain di level profesional.
Dengan mengurangi jumlah pemain asing yang dapat diturunkan dalam satu pertandingan, diharapkan klub-klub akan lebih fokus pada pengembangan pemain-pemain lokal serta memberikan kesempatan bermain yang lebih banyak bagi mereka. Hal ini juga sejalan dengan visi PSSI untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Penekanan Pada Penggunaan Pemain U-23 dalam Kompetisi
Selain mengurangi jatah pemain asing, PSSI juga menekankan pentingnya penggunaan pemain U-23 dalam setiap pertandingan. Dengan mewajibkan klub-klub untuk mengontrak lima pemain lokal U-23 dan memainkan minimal satu pemain selama 45 menit setiap pertandingan, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam pengembangan pemain-pemain muda di Indonesia.
Penggunaan pemain U-23 tidak hanya akan memberikan pengalaman berharga bagi mereka, tetapi juga akan membantu dalam menciptakan keseimbangan antara pemain senior dan junior dalam tim. Hal ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang untuk meningkatkan kualitas tim nasional Indonesia.
Perubahan Nama Kompetisi dan Operator
Perubahan nama kompetisi dari Liga 1 menjadi Super League dan Liga 2 menjadi Championship, serta perubahan nama operator dari PT LIB menjadi I-League, memberikan kesan segar dan menandai awal dari era baru dalam sepak bola Indonesia. Langkah ini juga menggambarkan komitmen PSSI dan I-League dalam melakukan inovasi dan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kompetitivitas klub-klub Indonesia.
Dengan berbagai perubahan kebijakan dan format kompetisi yang dilakukan, diharapkan bahwa sepak bola Indonesia akan semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat Asia. Dengan fokus pada pengembangan talenta lokal, pengurangan jatah pemain asing, dan penekanan pada pemain U-23, PSSI dan I-League berupaya untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih gemilang.