Tanggapi Polemik Kuota Pemain Asing, APPI Minta Dilibatkan Susun Regulasi Super League

APPI Minta Dilibatkan dalam Proses Penyusunan Regulasi Kompetisi

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengajukan permohonan agar mereka dilibatkan dalam mewakili para pemain dalam proses penyusunan regulasi kompetisi oleh liga dan PSSI. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap aturan kontroversial mengenai kuota pemain asing yang baru-baru ini menjadi polemik.

Sebelumnya, I.League atau PT LIB telah mengeluarkan regulasi baru untuk Super League 2025/2026 yang memungkinkan klub mendaftarkan 11 pemain asing dan memainkan 8 di antaranya dalam satu pertandingan. Jumlah ini cukup meningkat drastis dibandingkan dengan musim sebelumnya di mana hanya delapan pemain asing yang diperbolehkan untuk setiap tim Liga 1.

Regulasi tersebut menimbulkan kekhawatiran dari pihak APPI yang dipimpin oleh kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, dan bek Persib Bandung, Achmad Jufriyanto. Mereka mengkhawatirkan bahwa regulasi tersebut akan berdampak negatif terhadap pemain lokal.

Kompetisi Musim 2025/2026 Mengikuti Formulai 11-9-7

Setelah terjadi gejolak, PSSI kemudian menginstruksikan pengurangan kuota pemain asing kepada liga. Akhirnya, kompetisi musim 2025/2026 menyepakati formulai 11-9-7, di mana klub diizinkan mendaftarkan 11 pemain asing, memasukkan 9 di antaranya ke Daftar Susunan Pemain (DSP), tetapi hanya boleh memainkan maksimal 7 sekaligus. Langkah ini disambut baik oleh APPI, namun mereka berharap agar kedepannya juga dapat dilibatkan dalam proses penyusunan regulasi agar tidak merugikan pemain lokal.

Wakil Presiden APPI, Achmad Jufriyanto, menyatakan, “Kami mengapresiasi langkah PSSI dan liga dalam mengurangi kuota pemain asing yang turun dalam satu laga. Namun, ke depannya, mungkin terkait hal-hal seperti ini, perlu kita duduk bareng untuk membahas.”

Dengan nama baru, kompetisi kasta tertinggi tanah air, BRI Super League 2025/2026, akan dimulai dengan pertandingan perdana antara Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta pada Jumat (8/8/2025) di Stadion Gelora Bung Tomo pukul 19.00 WIB. Sebanyak 18 tim akan bersaing dalam 34 pekan kompetisi, termasuk tiga tim promosi dari Liga 2, yaitu PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Lampung Presisi Lampung FC, dan Persijap Jepara.

APPI Sebagai Suara Pemain Profesional Indonesia

Sebagai wadah untuk para pesepakbola profesional di Indonesia, APPI berperan penting dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan para pemain kepada pihak yang berwenang. Dengan melibatkan APPI dalam proses penyusunan regulasi kompetisi, diharapkan kepentingan pemain lokal dapat lebih terjaga dan diperhatikan secara lebih baik.

Para pemain yang tergabung dalam APPI memiliki pengalaman langsung dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan dan memahami kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh pemain lokal. Dengan demikian, melibatkan APPI dalam pembuatan keputusan terkait regulasi kompetisi dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil memperhatikan berbagai sudut pandang dan keseimbangan antara kepentingan semua pihak yang terlibat.

Regulasi yang Mempertimbangkan Keseimbangan Antar Pemain

Dalam proses penyusunan regulasi kompetisi, penting untuk mempertimbangkan keseimbangan antara pengembangan sepakbola lokal dan mendatangkan pemain asing berkualitas untuk meningkatkan kualitas pertandingan. Dengan adanya regulasi yang mengatur kuota pemain asing secara bijaksana, diharapkan dapat menciptakan lingkungan kompetisi yang sehat dan adil bagi semua pihak.

Pengaturan kuota pemain asing juga dapat memicu persaingan yang sehat di antara para pemain, baik lokal maupun asing, untuk mendapatkan tempat di skuad utama. Hal ini dapat memotivasi pemain lokal untuk terus meningkatkan kemampuan mereka agar dapat bersaing secara sehat dan meraih kesuksesan dalam karier sepakbolanya.

Peran APPI dalam Mendorong Perkembangan Sepakbola Indonesia

Sebagai organisasi yang mewakili para pemain profesional, APPI juga memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Dengan mengedepankan kepentingan para pemain, APPI dapat turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sepakbola yang profesional, berintegritas, dan berkualitas di Indonesia.

APPI dapat menjadi mitra yang strategis bagi pihak liga dan PSSI dalam mengembangkan kompetisi sepakbola di Tanah Air. Dengan keterlibatan aktif dari APPI, diharapkan keputusan-keputusan terkait regulasi kompetisi dapat lebih terbuka, transparan, dan memperhatikan kepentingan bersama untuk kemajuan sepakbola Indonesia.

Kesimpulan

Dengan melibatkan APPI dalam proses penyusunan regulasi kompetisi, diharapkan keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih memperhatikan kepentingan para pemain lokal dan menciptakan lingkungan kompetisi yang sehat dan adil. Sebagai suara para pemain profesional Indonesia, APPI memegang peran yang penting dalam mengadvokasi kepentingan para pemain dan mendorong perkembangan sepakbola Tanah Air ke arah yang lebih baik.