Teror WhatsApp Jose Mourinho: Cara Brutal The Special One Mengusir Henrikh Mkhitaryan dari Manchester United

Mkhitaryan Ungkap Pengalaman Pahit dengan Mourinho di Manchester United

Sebuah kisah mengejutkan kembali muncul dari masa kepelatihan Jose Mourinho di Manchester United. Mantan pemain Setan Merah, Henrikh Mkhitaryan, membongkar pengalaman pahitnya bersama pelatih asal Portugal.

Perjalanan Mkhitaryan di Manchester United

Mkhitaryan bergabung dengan Manchester United pada 2016 setelah tampil gemilang di Borussia Dortmund. Pemain asal Armenia itu datang dengan reputasi tinggi, terlebih karena gaya mainnya yang kreatif dianggap bisa memperkaya lini serang United. Namun, perjalanan kariernya di Old Trafford jauh dari kata mulus.

Dalam dua tahun masa baktinya, Mkhitaryan tampil dalam 63 pertandingan dengan torehan 13 gol dan 11 assist. Ia turut berperan dalam dua keberhasilan United di bawah Mourinho, yakni Carabao Cup dan Liga Europa pada 2017.

Pengalaman Pahit dengan Mourinho

Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, Mkhitaryan mengungkap sisi kelam di balik konflik tersebut melalui buku autobiografinya berjudul “My Life Always at the Centre”. Dalam pengakuannya, Mkhitaryan menulis bahwa Mourinho kerap menunjukkan sikap dingin bahkan di sesi latihan.

Hubungan keduanya memburuk ketika pelatih asal Portugal itu mulai mengirimkan pesan pribadi setiap malam, mendesaknya untuk meninggalkan Manchester United. Mkhitaryan mengungkap bahwa Mourinho secara brutal mengusirnya dengan cara yang tak biasa: lewat pesan WhatsApp setiap malam.

“Selama sesi latihan, pelatih tidak mengatakan apa-apa kepada saya; ia tetap diam seperti orang religius, tetapi setiap malam ia mengirimi saya pesan melalui WhatsApp. ‘Miki, pergilah, kumohon’,” ungkap Mkhitaryan.

Mkhitaryan menambahkan bahwa situasi tersebut sangat menekan hingga membuatnya hanya bisa membalas dengan pesan seragam setiap kali: “Saya akan pergi jika menemukan tim yang tepat; jika tidak, saya akan menunggu hingga musim panas.”

Perpisahan Penuh Ketegangan

Ketegangan antara Mourinho dan Mkhitaryan mencapai puncaknya pada bursa transfer Januari 2018. Mourinho, yang saat itu tengah berupaya mendatangkan Alexis Sanchez dari Arsenal, memanfaatkan situasi Mkhitaryan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran pemain.

“Mou menjawab: ‘Keluar dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi,’” tulis Mkhitaryan, menggambarkan perpisahan mereka yang penuh ketegangan.

“Saya pergi bukan hanya untuk membantu Anda, dan tolong berhenti menulis pesan teks kepada saya. Kalau Anda mau, bicaralah dengan Mino [Raiola],” kata Mkhitaryan.

Kesimpulan

Kesepakatan pun terjadi, Alexis bergabung ke United, sementara Mkhitaryan pindah ke Arsenal. Di kemudian hari, Alexis Sanchez jadi salah satu transfer tidak berhasil dalam sejarah Manchester United.

Sumber: SportBible

Prediksi Bola: Aspek Psikologis dalam Hubungan Antara Pemain dan Pelatih

Kisah Henrikh Mkhitaryan dengan Jose Mourinho di Manchester United merupakan contoh yang menyoroti pentingnya aspek psikologis dalam hubungan antara pemain dan pelatih. Sikap dingin dan tekanan yang diberikan oleh Mourinho kepada Mkhitaryan tidak hanya berdampak pada performa pemain, tetapi juga pada kesejahteraan mentalnya.

Seiring dengan semakin berkembangnya pemahaman akan kesehatan mental dalam dunia olahraga, penting bagi pelatih untuk memperhatikan bagaimana interaksi mereka dengan para pemain dapat memengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan performa mereka. Kesadaran akan dampak psikologis dari gaya kepemimpinan yang otoriter atau tidak mendukung menjadi kunci dalam membangun hubungan yang sehat antara pemain dan pelatih.

Prediksi: Pentingnya Komunikasi yang Terbuka dan Empati

Kisah Mkhitaryan juga menyoroti pentingnya komunikasi yang terbuka dan empati dalam hubungan antara pemain dan pelatih. Pesan-pesan WhatsApp yang dingin dan mendesak yang dikirimkan oleh Mourinho kepada Mkhitaryan mencerminkan kurangnya komunikasi yang jelas dan kurangnya empati terhadap perasaan dan kondisi mental pemain.

Sebuah hubungan yang sehat antara pemain dan pelatih memerlukan komunikasi yang terbuka, dimana pemain merasa didengarkan dan dipahami. Keterbukaan dan empati dalam berinteraksi tidak hanya akan menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi pemain, tetapi juga mendorong kerjasama yang lebih baik dan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

Prediksi Bola: Pembelajaran bagi Dunia Sepak Bola

Kisah Mkhitaryan dengan Mourinho juga memberikan pembelajaran berharga bagi dunia sepak bola. Sebuah hubungan antara pemain dan pelatih yang didasari oleh saling penghormatan, komunikasi yang jelas, dan empati akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak. Kegagalan dalam membangun hubungan yang sehat dapat berdampak negatif tidak hanya pada performa individu, tetapi juga pada dinamika tim secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi klub sepak bola, pelatih, dan pemain untuk belajar dari pengalaman seperti ini dan mengutamakan pembangunan hubungan yang positif dan mendukung di dalam tim. Dengan demikian, akan tercipta lingkungan yang kondusif bagi perkembangan individu dan kesuksesan tim secara keseluruhan.

Prediksi Bola: Menjaga Kesehatan Mental dalam Dunia Sepak Bola

Terakhir, kisah Mkhitaryan juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam dunia sepak bola. Tekanan, konflik, dan ketegangan dalam hubungan antara pemain dan pelatih dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental pemain dan bahkan performa mereka di lapangan.

Dalam menghadapi tekanan dan konflik, penting bagi pemain untuk memiliki dukungan yang memadai, baik dari pelatih, staf medis, maupun ahli kesehatan mental. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam dunia olahraga semakin meningkat, dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental para pemain harus menjadi prioritas bagi setiap klub dan federasi sepak bola.

Sumber: SportBible

Melalui kisah Mkhitaryan dengan Mourinho, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya aspek psikologis, komunikasi yang terbuka, pembelajaran bagi dunia sepak bola, serta pentingnya menjaga kesehatan mental dalam dunia olahraga. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan hubungan antara pemain dan pelatih di dunia sepak bola bisa menjadi lebih positif, mendukung, dan membawa dampak yang baik bagi semua pihak yang terlibat.